Mojokerto-(satujurnal.com)
Strategi ofensif dan defensif dalam
akses pasar di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kian dikuatkan kalangan
pengusaha alas kaki Kota Mojokerto.
Strategi ofensif melalui penyiapan
produk alas kaki sebagai produk unggulan Kota Mojokerto terus dipoles
pemerintah daerah setempat. Sedang strategi defensif dilakukan melalui
penyusunan standarisasi produk sepatu, seperti yang digarap Focus Group
Discussion (FGD) dengan melibatkan puluhan wirausahawan alas kaki se Kota
Mojokerto, di Pendopo Graha Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto, Rabu (24/2/2016).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris
Daerah Kota Mojokerto, Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono mengatakan, Kota
Mojokerto menjadi salah satu bagian dari MEA. Jika ditarik dalam kondisi yang
lebih spesifik, produk alas kaki seperti sepatu dan sandal dari perajin Kota
Mojokerto harus siap bersaing secara bebas dengan produk UKM negara-negara
Asean lainnya.
“Dalam menghadapi MEA, pelaku usaha
alas kaki harus bisa menciptakan dan mengembangkan produk – produk yang
berkualitas. Karena MEA bukan sekedar tempat bertemunya semua negara ASEAN tapi
bisa dilihat sebagai ajang pertandingan ekonomi. Jangan sampai kita hanya menjadi
penonton di negeri sendiri,” ujar Mas Agoes.
Penguatan bagi UKM, lanjut dia, harus
terus dilakukan. Diskoperindag harus benar-benar memberi perhatian khusus,
utamanya terkait standardisasi produk agar mampu bersaing dan perluasan akses
pemasaran produk hasil UKM.
“Selain itu UKM juga harus didorong
untuk tumbuh dan berkembang kaitannya dengan budaya perusahaan. Dua aspek ini
semestinya harus disampaikan dengan seimbang, seiring dan sejalan. Dengan
demikian setiap pelaku UKM dapat memahami dan menerapkannya secara utuh dan komprehensif,”
tuturnya.
Perkembangan dan kelangsungan
pengusaha alas kaki, tutur Sekda, tergantung pada cara menyikapi era pasar
bebas ini.
“Kami dari unsur pemerintah daerah, melalui SKPD teknis, akan terus
berupaya melakukan pembinaan dan pengembangan UKM yang diarahkan pada
peningkatan kualitas dan standard produk agar mampu meningkatkan kinerja dan
menghasilkan produk-produk yang berdaya saing tinggi. Termasuk memfasilitasi
akses pemasarannya,” tandasnya. (one)
Social