Walikota Mojokerto Ajak Tangkal Radikalisme dan Bahaya Laten Komunis - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Walikota Mojokerto Ajak Tangkal Radikalisme dan Bahaya Laten Komunis


Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus meminta masyarakat di semua lapisan agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran faham radikalisme dan bahaya laten komunis. Melalui ketua rukun warga (RW) se Kota Mojokerto, ia meminta agar warga di lingkungan masing-masing mengindikasi atau mencurigai ada warga atau pendatang sebagai simpatisan ISIS maupun Gafatar segera berkoordinasi dengan pihak keamanan.

“Saya berharap kepada Ketua RW apabila ada warganya yang terindikasi bahkan kita curigai sebagai simpatisan ISIS supaya dapat segera berkoordinasi dengan pihak keamanan. Ini penting, karena ISIS akan mendirikan sebuah negara. Padahal kita sudah menyatakan bahwa NKRI harga mati,” ujar Mas’ud Yunus saat membuka acara sosialisasi Pencegahan Penyebaran Faham Radikalisme dan Bahaya Laten Komunis di Pendopo Graha Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto, Rabu (10/2/2016).

Dalam sosialisasi yang diikuti ratusan Ketua RW se-Kota Mojokerto serta Kapolresta Mojokerto AKBP Nyoman Budiarja dan jajaran Forkopimda sebagai narasumber tersebut, walikota menyatakan bahwa bahwa pemerintah punya kewajiban dan tugas pokok untuk mensejahterakan masyarakat. Rakyat harus bisa hidup sejahtera, nyaman, rukun berdampingan. Kuncinya, harus terwujud jika keamanan dan ketertiban.

“Tidak mungkin Kota Mojokerto ada pembangunan kalau tidak aman. Dan kalau tidak ada pembangunan jangan harap kota ini ada kesejahteraan,” katanya.

Ia pun memaparkan soal doktrin segitiga besi yang dicetuskan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, bahwa keamanan, pembangunan dan kesejahteraan harus berjalan seimbang.

“Oleh karena itu segala bentuk kegiatan yang mengarah pada bentuk gangguan keamanan, terlebih disintegrasi harus diselesaikan dan diatasi secara bersama-sama. Untuk mewujudkan situasi yang aman, maka diperlukan keterlibatan dari berbagai unsur. Baik itu pemerintah, swasta maupun tokoh-tokoh masyarakat,” paparnya.

Belakangan ini Indonesia diterpa berbagai isu gangguan keamanan yaitu isu paham radikalisme yang menamai dirinya ISIS yang ingin membangun negara berlandaskan agama. 

Pemerintah Indonesia jelas-jelas melarang gerakan ISIS. Pemerintah Kota Mojokerto juga telah menerbitkan perwali tentang penolakan dan larangan gerakan ISIS di Kota Mojokerto.

Liberalisme, paham yang terlalu bebas itu juga sebuah ancaman yaitu adanya gerakan Gafatar. Walaupun pendekatannya sosial, pendekatannya ekonomi, tapi ideologi mereka jelas bertentangan dengan ideologi Pancasila.

“Mohon apabila ada keluarga atau warga di lingkungan bapak-bapak yang menjadi simpatisan Gafatar untuk segera disadarkan. Segera berkoordinasi dengan pihak-pihak keamanan dan tokoh-tokoh agama. Oleh MUI juga sudah dinyatakan ajaran sesat dan terlarang di Indonesia,” harap dia. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional