Mojokerto-(satujurnal.com)
Masyarakat
penyuka jamur untuk dikonsumsi harus lebih waspada. Pasalnya, jamur tahi sapi
termasuk dalam Genus Psilocybe yang bisa menyebabkan halusinogen (halusinasi)
bahkan bisa mematikan.
Biasanya,
di musim penghujan jamur jenis ini tumbuh di kebun-kebun. Penyuka jamur pun
biasanya memetik untuk dijadikan sayur makanan. Padahal tanaman dengan nama
latin Psilocybe Cubensis yang tumbuh dan hidup di atas permukaan kotoran hewan
ini memabukkan dan masuk golongan psikotropika golongan I.
Kepala
Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto, AKBP Suharsih mengatakan, jamur
jenis ini banyak tumbuh di kotoran sapi, kerbau, banteng dan lain-lain.
"Jamur ini dapat tumbuh subur pada iklim manapun, terlebih di musim hujan,
baik di pegunungan maupun di pinggir pantai," ungkapnya, Rabu (30/3/2016).
Disebut
Suharsih, di dalam jamur tahi sapi ini mengandung Psilosibina dan Psilosina
yang termasuk ke dalam Psikotropika golongan I. Efek penggunaan jamur ini sama
dengan efek menggunakan Psikotropika jenis heroin atau LSD sehingga menyebabkan
orang yang mengkonsumsi jamur kotoran sapi tersebut dapat terhalusinasi.
"Dia
juga mengalami euforia dan bisa mengalami kesedihan yang berlebihan. Pada indra
perasa, terutama kulit dan lidah akan menjadi lebih sensitif. Seseorang yang
sedang dalam pengaruh jamur tahi sapi, penggunanya akan menjadi lebih
individual dan asyik dengan dunianya sendiri serta jarang mau bersosialisasi
dengan masyarakat," katanya.
Dipaparkan,
bentuk jamur ini kecil dan jika dikonsumsi langsung dalam jumlah berlebihan
bisa menyebabkan kematian. (one)
Social