Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP)
dan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Mojokerto ditantang Walikota Mojokerto
merebut piala Adipura.
Tantangan merebut penghargaan
prestisius di bidang kebersihan itu dicetuskan orang nomor wahid di Kota
Mojokerto tersebut dalam rangkaian acara besutan DKP di area tempat pembuangan
akhir (TPA) Randegan, Sekarputih, Kamis (3/3/2016).
“Tahun ini DKP dan KLH saya beri tugas
besar, piala Adipura tahun ini harus bisa kita raih. Bukan
karena saya ingin penghargaannya, tetapi bagaimana instrumen penilaian Adipura
itu bisa betul-betul diterapkan di Kota Mojokerto. Baik yang menyangkut kondisi
fisik maupun sikap dan perilaku dari manusia itu sendiri dalam hal kebersihan
dan lingkungan utamanya soal sampah,” katanya.
Tantangan merebut Adipura, ujar
walikota, sejatinya untuk memberikan motivasi kepada semua elemen untuk
terciptanya Kota Mojokerto yang bersih, sehat, rindang dan indah. Karena Kota
Mojokerto sebagai kota padat penduduk, yang konsekuensinya masalah lingkungan
dan masalah persampahan merupakan masalah yang sangat serius.
“Masalah persampahan harus mendapatkan
penanganan yang serius dari semua pihak. Tidak hanya pemerintah tapi seluruh
elemen masyarakat harus terlibat. Karena itulah penataan lingkungan, kegiatan
penghijauan dan upaya-upaya untuk menciptakan Kota Mojokerto yang clean and
green ini merupakan suatu keharusan bagi kita,” harapnya.
Sampah, katanya lebih jauh, itu harus
dikelola dengan baik. “Apabila sampah ini kita kelola secara profesional maka
akan mempunyai nilai besar. Baik secara ekonomi, sosial maupun secara budaya,”
tuturnya.
Sementara terkait kegiatan DKP yang
digelar di area TPA, menurut Mas’ud Yunus patut diapresiasi. “Gagasan membuat
acara di TPA itu sangat baik, agar Kepala SKPD dan masyarakat Kota Mojokerto
peduli sampah.” katanya.
Kegiatan DKP yang dihadiri walikota
dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda), Kepala SKPD, beberapa
Kepala Perusahaan, LSM Sahabat Lingkungan dan masyarakat antara lagi
penandatanganan MoU antara DKP dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Kota Mojokerto. Berupa MoU pembayaran gaji pegawai Non-PNS DKP yang akan
dibayarkan melalui BPRS Kota Mojokerto. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar lebih
tertib administrasi, juga pegawai Non-PNS DKP bisa menikmati fasilitas yang
disediakan oleh bank milik Pemkot Mojokerto tersebut berupa asuransi
kecelakaan, asuransi jiwa dan pinjaman kredit Pusyar.
Selain itu, juga dilaunching Duta
Kebersihan Alun-alun Kota Mojokerto. Duta kebersihan ini bertugas untuk
mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan Alun-alun Kota Mojokerto.
Kemudian penandatanganan prasasti
peresmian Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Magersari, penandatanganan
prasasti monumen miniatur Perahu Mojopahit di Jalan Bhayangkara Kota Mojokerto
dan penyerahan bantuan tempat sampah percontohan dari LSM Sahabat Lingkungan
Satriyo Wiweko kepada Walikota Mas’ud Yunus. (one)
Social