Jombang-(satujurnal.com)
Pengasuh Pondok Pesantren (PP) Darul
Ulum Jombang mengaku kecolongan hingga belasan santri di pondok ini melakukan
pengeroyokan terhadap seorang santri hingga tewas.
“Terus terang kami kecolongan hingga
terjadi insiden pengeroyokan dan meninggalnya santri. Karena kejadian itu sama
sekali tidak diketahui bagian keamanan pondok,” kata Rohmatul Akbar, Majelis
Pimpinan PP Darul Ulum Bagian Ketertiban dan Keamanan, Selasa (1/3/2016).
Menurut Rohmatul Akbar, meski di dalam
pondok ada sekitar 90 orang bagian keamanan, untuk mendeteksi kenakalan para
santri membutuhkan kejelian. Pasalnya . di pondok ada puluhan ribu santriawan
dan santriwati yang ada di sejumlah asrama.
“Dalam waktu dekat kami akan lebih
memantau ke seluruh asrama,” imbuhnya.
Soal sanksi yang dijatuhkan pengurus
pondok terhadap 12 santri pelaku pengeroyokan yang kini ditahan di Mapolres
Jombang, ujar Rohmatul Akbar, dikeluarkan dari pondok. “Sanksinya, dikeluarkan
dari pondok. Karena mereka sudah melakukan kesalahan besar hingga mengakibatkan
salah satu santrinya meninggal dunia,” tandasnya.
Sementara, satu orang santri pelaku
pengeroyokan kini tengah dalam pengejaran pihak aparat kepolisian Resort
Jombang.
Diberitakan sebelumnya, 12 orang
santri PP Darul Ulum Jombang yang diduga kuat telah melakukan pengeroyokan
terhadap Abdullah Muzaki Yahya (15) santri asal Jember ditangkap Satreskrim
Polres Jombang. Dari 12 santri tersangka pelaku pengeroyokan, 8 orang
diantaranya masih di bawah umur. Sedang 4 lainnya sudah masuk kategori dewasa.
Sementara satu tersangka kini masih dalam pengejaran.
Korban yang merupakan warga Desa
Paseban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember sempat dirawat di rumah sakit
Erlangga Jombang. Namun nyawanya tak tertolong. Jenazah korban telah dikirim
pihak rumah sakit ke rumah keluarganya di Jember.
Terungkapnya kasus ini setelah
keluarga korban curiga adanya banyak luka lebam pada jasad korban sehingga
divisum di rumah sakit, hasil visum dilaporkan ke Polsek Kencong Jember.
Setelah mendapat informasi dari Polres Jember, Satreskrim Polres Jombang
langsung melakukan penyelidikan,
Kasus pengeroyokan seorang santri yang
dilakukan belasan santri ini terjadi pada Sabtu (27/2/2016) malam di dua tempat
kejadian perkara (TKP). Di dua TKP tersebut korban dikeroyok 13 santri hingga
pingsan. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun pada Minggu (28/2/2016)
malam korban meninggal dunia. (rg)
Social