Jombang-(satujurnal.com)
Kasus keracunan massal yang
menimpah 36 siswa SDN Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang menjadi
atensi kepolisian setempat. Selain mendatangi sejumlah korban yang menjalani
rawat inap di sejumlah rumah sakit, puskesmas dan balai pengobatan, polisi juga
mendatangi warga yang punya hajat untuk memeriksa kandungan makanan yang
dimungkinkan menjadi penyebab kejadian tersebut.
“Masih diselidiki, kita telusuri
asal makanan soto dan es campur yang disuguhkan ke siswa,” kata Kapolsek Perak,
AKP Mujiono, Senin (21/3/2016).
Keracunan massal itu bermula pada
jum’at (19/3/2016) kala 36 siswa SDN Sembung diundang oleh salah satu teman
sekelasnya untuk menghadiri hajatan khitanan. Mereka menyantap hidangan soto
dan minuman es campur. Seusai acara, tidak ada yang aneh bagi para siswa. Namun,
hari Minggu (20/3/2016) sejumlah siswa mengeluh kepala pusing, perut mulas
dibarengi muntah-muntah dan diare.
Karena khawatir sakitnya tambah
parah, keluarga puluhan siswa itu membawanya ke puskesmas, rumah sakit dan
balai pengobatan.
"Hingga hari ini, ada 36
siswa SDN Sembung yang menyantap soto tidak masuk sekolah. Mereka masih dirawat
di sejumlah rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, sebagian lagi di rumah
sendiri," kata AKP Mujiono.
Mereka diindikasikan mengalami
keracunan. Dari dokter yang menangani, mereka mengalami keracunan ringan.
"Kita akan telusuri asal
makanan, memasak sendiri atau membeli. Kalau membeli, dibeli dari mana. Tapi
untuk penanganannya, kami akan koordinasikan dengan pihak Dinas Pendidikan dan
pihak sekolah," ujar AKP Mudjiono. (rg)
Social