Mojokerto-
Screenshot laman www.mojokertokota.go.id yang diretas hacker anonymous sebelum dinonaktifkan Dishubkominfo, Rabu ( |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Laman Pemerintah Kota Mojokerto, www.mojokertokota.go.id
diserang peretas anonym (hacker anonymous) hingga tak bisa diakses. Sebelum
akhirnya Dishubkominfo Kota Mojokerto menonaktifkan, peretas mengganti tampilan website tersebut dengan
latar warna hitam dengan meme manusia
berkepala tikus dengan teks berwana putih ‘Woot data corruption got leaked?’
Ada
kesan jika hacker sengaja menampilkan dugaan korupsi tiga pejabat dan staf di salah
satu bagian di Sekretariat daerah. Tak hanya itu, si peretas juga mencatut wali
kota dan sekretaris daerah dalam lingkaran tiga pejabat yang disebut sebagai
koruptor itu.
Tampilan
ala hacker itu diketahui Rabu (23/3/2016) sekitar pukul 13.46 WIB. Dalam laman
resmi milik Pemkot Mojokerto itu, hacker menyebut tiga nama pejabat berikut
nomor induk pegawainya.
Si
peretas juga menuliskan keheranannya atas tingginya honor staf PPKM tahun 2015
yang mencapai angka puluhan juta rupiah setahunyang melebihi honor Sekretaris
Daerah sebagai pengguna anggaran yang hanya Rp18 juta setahun. ”Data coruption
got leaked?. Wah wah, enak dong jadi operator tukang ngatur setoran Sekda dan
Walikota bisa dapat gaji tambahan,” singgung peretas.
Peretas
juga menyebut beberapa nomor rekening mencurigakan di DPA di salah satu bagian sekretariat
daerah tersebut yang diambil secara acak. Peretas ini juga menyidir Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai cuek dengan adanya puluhan rekening
mencurigakan.
”Masih ada xx rekening mencurigakan lagi yang siap ane ekspos. Tapi
pelan-pelanlah. Makanya jadi bos jangan ribut sama kalkulator terus, dikasih
enak kok malah minta gak enak,” tulis si peretas lagi.
Tak
hanya membeber tiga nomor rekening mencurigakan dan menyimpan 29 rekening
mencurigakan lainnya, peretas juga menuliskan jika kejanggalan ini telah
dilaporkan kepada KPK. ”Tenang udah ke kirim kok ke pengaduan@kpk.go.id,” tulis
peretas.
Namun
selang 15 menit kemudian, tulisan ini menghilang. Sejak itu hingga sore tadi,
laman www.mojokertokota.go.id tak bisa diakses. Peretasan laman milik Pemkot
Mojokerto itu tak disadari oleh pejabat pemkot.
”Sementara
web nya kita matikan setelah kami menghubungi Dishubkominfo. Kita lakukan
perbaikan dan tentu saja akan meningkatkan keamanan web agar tak diretas lagi,”
ungkapnya.
Soal
materi dugaan korupsi yang ditulis si peretas, Dodik menyebut jika masalah ini
sudah dibahas dengan walikota. Itu lantaran si peretas menyebut nama dengan
jelas nama pejabat dan staf di salah satu bagian secretariat daesrah berikut
nomor NIP nya. Terlebih, peretas juga mengetahui nomor rekening DPA di satuan
kerja itu.
”Akan
ada rapat tertutup antara wali kota dengan Sekda dan instansi terkait. Ini akan
diklarifikasi,” katanya. (one)
Social