Mojokerto-(satujurnal.com)
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus
meresmikan pengoperasian Klinik Pertanian dan Klinik Hewan di area kantor Dinas
Pertanian Kota Mojokerto, jalan Suromulang, Surodinawan, Kamis (14/4/2016).
Orang nomor wahid di Pemkot
Mojokerto ini berharap, dua klinik plat merah itu menjadi solusi bagi petani
dan peternak serta pemilik hewan piaraan.
“Klinik pertanian kita harapkan
menjadi jujugan bagi petani kota untuk peningkatan kualitas dan produktivitas
hasil pertanian. Petani kota tidak boleh tradisional lagi, tapi menjadi petani profesional.
Kita dorong para petani kota untuk berinovasi dan kita gerakkan melalui klinik pertanian,”
ujar Mas’ud Yunus saat memberikan sambutan sebelum meresmikan klinik yang
berada di satu atap tersebut.
Menurutnya, kehadiran klinik
pertanian juga untuk mensukseskan kebijakan pemerintah tentang ketahanan pangan
nasional. Namun, lahan pertanian yang kian menyempit akibat konversi lahan
pertanian menjadi lahan industri dan perumahan berujung kian berkurangnya stok
pangan yang dihasilkan daerah. Kota Mojokerto hanya mampu menghasilkan tanaman
pangan sebesar 23 persen dari total kebutuhan warganya. Selebihnya, 77 persen
berasal dari pasokan daerah lain.
“Dengan lahan yang sangat
terbatas dan cenderung menyusut, harus dilakukan terobosan, baik intensifikasi
maupun peningkatan produk unggulan. Apalagi tahun 2017 mendatang Propinsi Jawa
Timur ditetapkan sebagai propinsi industri. Jika kita tidak punya terobosan,
maka ketergantungan kita dengan daerah lain kian tinggi,” ingatnya.
Secara demografi, lanjut Mas’ud
Yunus, Kota Mojokerto dengan luas wilayah 16 kilometerpersegi dengan jumlah
penduduk sekitar 125 ribu jiwa, perkilometer persegi kini dihuni 8.626 jiwa
menyebabkan kota ini rentan terserang penyakit menular, termasuk hewan. “Kota
Mojokerto menjadi lalu lintas untuk tujuan ke Surabaya dan sebaliknya. Posisi
ini rentan bagi serangan penyakit hewan. Klinik hewan ini tentunya akan menjadi
solusi untuk upaya-upaya preventif dan kuratif terhadap penularan penyakit yang
menyerang hewan ternak, hewan piaraan maupun yang menyerang manusia,” paparnya.
Meski klinik plat merah, namun ia
menyatakan tidak semua layanan digratiskan. “Ada yang gratis ada yang dikenakan
biaya. Semisal untuk layanan kesehatan hewan, akan ada angka tariff pengobatannya.
Ada regulasi daerah yang mengatur soal ini,” tutupnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota
Mojokerto, Happy Dwi Prasetyawan mengatakan, klinik pertanian dibuka selain
untuk meningkatkan produk pertanian, klinik yang dilengkapi laboratorium itu
juga melayani konsultasi. "Klinik pertanian kita buka untuk konsultasi ,
pengembangan agribisnis, observasi dan edukasi siswa.
“Setidaknya, dengan adanya klinik
pertanian maka kesulitan para petani dapat teratasi. Kalau kesulitan di
lapangan teratasi tentunya kesejahteraan para petani juga meningkat,"
tukasnya.
Pihaknya pun menyatakan terbuka
bagi pelajar untuk melakukan studi lapangan dan observasi. “Selama ini kami
bekerjasama dan bersinergi dengan sekolah-sekolah untuk program sekolah
adiwiyata. Dengan adanya klinik pertanian, tentunya para siswa akan bisa
mengenal dunia pertanian secara praktis,” imbuhnya.
Sedangkan klinik hewan dibesut,
menurut Happy unt meningkatkan pelayanan kesehatan hewan peliharaan seperti
anjing, kucing, kura-kura, ular dan primata..
Pendirian klinik hewan atau jasa
medik veteriner, menurut Happy, untuk memberi pelayanan kepada masyarakat dalam
upaya memelihara kesehatan hewan kesayangan mereka. Selain itu, klinik hewan
didirikan tidak lepas dari meningkatnya pecinta hewan serta kesadaran
masyarakat pecinta hewan untuk memeriksakan hewan peliharaannya ke dokter hewan
atau untuk divaksinasi semakin tinggi. “Tentunya masyarakat membutuhkan layanan
kesehatan hewan. Ini jadi dasar pendirian klinik hewan,” tandasnya.
Klinik hewan yang dilengkapi ruang
periksa dan ruang operasi buka setiap hari kerja. “Jadi buka setiap hari Senin
sampai hari Jum’at,” ujarnya.
Dua dokter hewan PNS Dinas
Pertanian, kata Happy, akan melayani pengobatan, vaksinasi serta konsultasi
masalah kesehatan hewan, gizi, dan pakan hewan.
Sementara itu, dalam peresmian
dua klinik yang juga dihadiri pengurus Gapoktan, tiga komunitas pecinta hewan unjuk
koleksi. (one)
Social