Mojokerto-(satujurnal.com)
Kondisi
23 bangunan puskesmas pembantu (pustu) di wilayah Kabupaten Mojokerto jauh dari
laik untuk pelayanan publik, Kerusakan gedung di puluhan pustu ini antara 80
persen sampai 90 persen.
Pemkab
Mojokerto pun mengambil langkah rehabilitasi terhadap 23 pustu yang rusak parah
tersebut melalui dana APBD 2016,
“Tahun
ini direncanakan rehab 23 bangunan pustu. Selain skala prioritas, puluhan pustu
ini sejak berdiri sama sekali belum tersentuh, tingkat kerusakan 80 sampai 90
persen,” kata
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Perbaikan Puskesmas Pembantu, Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Nanda Hasan Sholikin, Senin
(16/5/2016).
Pundi
APBD 2016 yang disiapkan untuk rehab 23 pustu menurut Nanda sebesar Rp 8.372.912.000.
Sementara
jumlah keseluruhan pustu di Kabupaten Mojokerto menurut Nanda sebanyak 55 pustu.
Namun yang butuh rehab sebanyak 45 pustu,
“Rencana
awal memang 45 pustu yang diajukan untuk rehabilitasi bangunan. Namun hanya 23
pustu yang teralisasi. Ini terkait penyesuaian anggaran APBD. Kalau memaksakan melakukan rehap terhadap 45
pustu maka pelaksanaannya hanya tambal ulang. Karena rata-rata, setiap pustu
hanya mendapat anggaran Rp 200 juta," paparnya.
Sisa
22 pustu yang butuh rehab, ujar Nanda akan digarap tahun anggaran mendatang dengan
anggaran rata-rata Rp 300 juta tiap pustu.
Diantaranya
pustu yang direhab, imbuh Nanda, yakni
pustu di Mojorejo Kecamatan Punging, Kepuh Pandak Kecamatan Kutorejo, Wonodadi,
Jatidukuh Kecamatan Gondang dan Mojojajar Kedungsari Kecamatan Kemlagi.
“Rehap
tahun ini termasuk Pustu Sumber Wuluh, Kecamatan Dawarblandong dengan anggaran
Rp 417 juta mulai dari peninggian, uruk, kusen pintu diganti. Dengan asumsi ini
dibangun baru karena atap dibangun totol. Bangunan ini merupakan bangunan tahun
1974 dan belum tersentuh rehap. (one)
Social