Mojokerto-(satujurnal.com)
Puluhan sopir bus antar kota
menjalani tes urine narkoba dan tekanan darah di Terminal Kertajaya, Mojokerto,
Rabu (04/05/2016). Hasilnya, tidak ditemukan sopir bus yang positif
mengkonsumsi narkoba, namun beberapa sopir memiliki tekanan darah diatas
normal.
Tes urine tersebut digelar di
Terminal Kertajaya Mojokerto. Sejak pukul 14.30 WIB anggota Satlantas Polres
Mojokerto Kota dengan dibantu tim dokter Polres serta Dinas Perhubungan Kota
Mojokerto mengecek satu persatu sopir bus yang berhenti di terminal.
Dari puluhan sopir bus yang
mengikuti tes urine dan pemeriksaan kesehatan, 5 orang diantaranya diketahui
memiliki tekanan darah di atas normal. Petugas pun langsung meminta sopir untuk
beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.
Kasat Lantas Polres Mojokerto
Kota, AKP Selfi Meidiyanti mengatakan, tes urine dan kesehatan sopir ini
dilakukan untuk mengantisipasi adanya kecelakaan yang melibatkan armada bus.
Terlebih saat ini tengah libur panjang.
"Hari ini, kita melakukan tes
urine maupun tekanan darah untuk seluruh pengemudi bus. Ini untuk mencegah
adanya kecelakaan. Karena besar kemungkinan ada yang menggunakan narkoba
sebagai doping," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak
akan segan-segan memberikan sanksi kepada pengemudi bus jika terbukti
menggunakan narkoba. Sebab, hal itu berpotensi untuk menyebabkan kecelakaan.
"Kita akan berikan sanksi
tegas, jika ada yang terindikasi menggunakan narkoba. Selain itu, untuk proses
hukumnya, akan kita limpahkan ke bagian Reskoba. Sehingga bisa ditindaklanjuti
apakah dia pengguna, atau pengedar," imbuhnya.
"Nihil (positif narkoba).
Hanya beberapa sopir yang tensinya tinggi. Untuk yang tensinya tinggi, kita
minta untuk istirahat dulu. Selanjutnya kita anjurkan untuk mengkonsumsi
obat," terangnya.
Budi Harto, sopir bus Jaya
jurusan Surabaya – Ponorogo mengaku tidak mempermasalahkan harus jalani tes
urine. “Tidak masalah justru kita terbantu. Karena bisa mengetahui kondisi
fisik kita,” katanya. (wie)
Social