Deklarasi Kota Mojokerto Bersih Prostitusi, Teguh Starianto : Sejak 8 Pebruari Yayasan Mojopahit Sudah Bersih-Bersih Prostitusi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Deklarasi Kota Mojokerto Bersih Prostitusi, Teguh Starianto : Sejak 8 Pebruari Yayasan Mojopahit Sudah Bersih-Bersih Prostitusi

Mojokerto-(satujurnal.com)
Dua belas tokoh masyarakat dari berbagai elemen mendeklarasikan Kota Mojokerto dan Jawa Timur Bersih Prostitusi di halaman luar perkantoran Pemkot Mojokerto, jalan Gajahmada, Minggu (29/5/2016).

Dalam deklarasi yang disaksikan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori, Ditjen Rehabilitasi Sosial Kemensos, ikatan dai lokalisasi (Idial) dan unsur Forpimda tersebut Tegoeh Starianto, Ketua Yayasan Mojopahit, tokoh pemuka agama, KH Muthoharun Afif, Ketua PHRI Mojokerto, Satuin, Ketua FKUB, KH Faqih Usman, GOW, Ninis Triaswati, perwakilan pengelolah kos-kosan, Imam Fahrudin, dan beberapa tokoh lainnya serempak membacakan tiga poin deklarasi, menyangkut komitmen membersihkan Kota Mojokerto dan Jawa Timur bersih dari prostitusi, serta akan mengambil langkah-langkah terpadu untuk pembersihan dan penanggulangan prostitusi.

Sesaat sebelum deklarasi, Teguh Starianto angkat suara, mengingatkan kembali soal stigma lokalisasi yang melekat di tubuh yayasan yang dipimpinnya. Ia menyebut, Yayasan Mojopahit tidak melokalisir namun melakukan pembinaan terhadap WTS sejak tahun 1970. Langkah Kota Mojokerto membersihkan praktek prostitusi disambut dengan pembubaran pembinaan di tubuh yayasan yang menampung aneka tuna, seperti tuna wisma, tuna karya, tuna daksa, tuna susila dan lain-lain.

“Yayasan Mojopahit mendukung upaya-upaya pembersihan praktek prostitusi. Karenanya, sejak 8 Pebruari 2016 seiring rencana Pemkot Mojokerto membersihkan praktek prostitusi, di Yayasan Mojopahit sudah melakukan bersih-bersih prostitusi,” tandas Teguh.

Ia pun menyatakan apresiatif terhadap Gubernur Soekarwo yang memberikan bantuan modal terhadap 1.137 kepala keluarga (KK) binaan Yayasan Mojopahit yang terkategori terdampak secara sosial ekonomi.

“Semoga langkah Gubernur yang memberikan bantuan kepada warga terdampak sosial ekonomi juga akan diikuti walikota,” seloroh dia.

Sebelumnya, Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menyatakan, untuk menjadikan Kota Mojokerto bebas prostitusi, Pemkot Mojokerto melakukan langkah-langkah koordinatif dengan Forpimda. Salah satu langkah konkrit yakni pendirian lima posko di lima titik yang rawan praktek prostitusi.
Sementara, saat memberikan sambutan usai deklarasi, Gubernur Soekarwo berkilas balik soal penanganan puluhan lokalisasi hingga menjadi zero prostitusi.

Menurutnya, penutupan lokalisasi di seluruh Jawa Timur merupakan kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan pejabat tinggi Jawa Timur dengan tokoh masyarakat serta pengurus MUI di  tahun 2011. Sejak saat itu secara bertahap Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama pemerintah daerah setempat melakukan penutupan. Proses yang paling lama memakan waktu adalah penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya.

“Sebelumnya di Jawa Timur terdapat 47 lokalisasi yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Sejak tahun 2011 silam, jumlah lokalisasi ini terus berkurang. Dan hari ini adalah peristiwa besar. Sebagaimana dinyatakan Pak Teguh Starianto, tidak ada lagi praktek prostitusi di yayasan yang dibinanya. Target Jawa Timur zero prostitusi pun terpenuhi,” katanya.

Namun demikian ia tak menafikan jika sejatinya pembersihan praktek prostitusi bukan hal gampang. “Perlu pendekatan terus menerus. Dari pengawasan hingga tindakan. Peran aparat satpol PP di daerah sangat penting agar praktek prostitusi berkurang secara drastis hingga benar-benar bisa bersih,” sergahnya.


Ia pun menyatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan bantuan kepada 1.137 warga yang terkena dampak penutupan. Setiap keluarga mendapatkan Rp 3 juta. Uang itu diharapkan dapat membantu warga untuk membuka usaha baru. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional