Mojokerto-(satujurnal.com)
Parade batik bertajuk ‘Batikku
Batikmu’ tahun keempat kembali digelar Pemkot Mojokerto di GOR Seni Mojopahit,
jalan Gajahmada, Sabtu (21/5/2016).
Parade batik gawe Disporabudpar yang
menjadi agenda tahunan dalam rangkaian menyambut Hari Jadi Kota Mojokerto ke-98
tahun ini lebih menekankan peningkatan kualitas.
Kepala Disporabudpar Kota Mojokerto,
Novi Raharjo mengatakan, peningkatan kualitas kegiatan parade diantaranya dari
sebelumnya hanya digelar selama satu hari, sekarang digelar dua hari, yakni
Sabtu dan Minggu Besok. Dari sebelumnya hanya siang hari, kini siang dan malam
hari.
“Hari ini Batik Dress Competition
digelar secara indoor disini (GOR Seni Mojopahit), besok malam (Minggu,
21/5/2016) Batik Night Spectacular On The Street,” ujar Novi Raharjo, dalam press
conference.
Batik Dress Competittion, lanjut Novi
Raharjo, diikuti 312 peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kompetisi ini
dibagi dua kelompok umur, anak-anak dan remaja dengan empat kategori yang
dikompetisikan, yakni Hijab Muslim, Batik Pesta, Batik Glamour, Batik Casual
Modis.
“Setiap desain batik yang ditampilkan
oleh peraga busana diatas karpet merah harus ada unsur batik khas Kota
Mojokerto, berapa pun proporsinya,” tukas Novi.
Sedangkan untuk helatan Batik Night
Spectacular On The Street akan tampil beragam batik dengan ide-ide spectacular
dari puluhan perancang mode dan busana dari berbagai daerah.
“Beragam mode busana dengan beragam
kreasi spektakuler benuansa batik akan disuguhkan dihadapan ribuan penonton
sepanjang jalan Gajahmada bagian selatan hingga perempatan jalan Gajahmada,
Residen Pamuji dan Empunala. Finishnya di depan kantor BAZNAS Kota Mojokerto,”
papar Novi Raharjo.
Parade Batik Sesi IV ini, ujar Novi
Raharjo lebih jauh, seperti halnya parade sebelumnya, yakni untuk menggali
potensi, terutama wisata edukasi dan budaya. “Kita akan terus menggali dua potensi
itu agar terjadi peningkatan secara kualitas hingga kita mampu bersanding dan
bersaing dengan daerah lain dalam hal wisata edukasi dan budaya,” tutup Novi
Raharjo.
Dalam kesempatan yang sama, Walikota
Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan, momentum Hari Jadi Kota Mojokerto dijadikan
momentum promosi daerah, termasuk pariwisata.
“Batik Dress Competition ini bagian
dari promosi produk unggulan daerah, juga agar Kota Mojokerto dikenal sebagai
kota batik. Industri batik kita pacu agar lebih maju, kita garap lebih serius,
terutama menghadapi pasar Asia,” katanya.
Dengan 17 motif batik khas Kota
Mojokerto yang sudah dipatenkan, Mas’ud Yunus optimis jika produk batik Kota
Mojokerto mampu berkompetisi dengan daerah lain.
“Sekarang ada 17 batik Kota Mojokerto
yang sudah dipatenkan, seperti motif Mojo, Rengkik, Gringsing, Mrico Bolong dan
lain-lain. Dan kita kan terus kita kembangkan lagi sehingga jumlah batik yang
dipatenken bertambah banyak,” sergahnya.
Terpenting dan harus ditonjolkan, ujar
birokrat ulama ini, pengenalan batik Kota Mojokerto pararel dengan peningkatan
kesejahteraan perajin batik hingga mampu mendongkrak tingkat kesejahteraan
masyarakat di bidang ekonomi, khususnya perdagangan batik. (one)
Social