Jombang-(satujurnal.com)
Umat kristiani jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno, Jombang, menggelar tradisi unduh-unduh.
Berbagai macam hasil bumi maupun hewan ternak diarak ribuan jemaat GKJW menuju gereja dilelang dan hasilnya digunakan untuk keperluan gereja.
Tradisi unduh-unduh tersebut diyakini sudah ada sejak ratusan tahun dan sampai saat ini tetap dipertahankan.
Dalam upacara tradisional unduh-unduh terkandung makna persembahan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Tradisi unduh-unduh yang sudah menjadi adat-istiadat masyarakat setempat ini pun kini dijadikan kalender tahunan prosesi keagamaan jemaat GKJW Mojowarno.
Hasil bumi berupa padi, sayuran, palawija ataupun lainnya mereka tata berbagai ragam bentuk dan hiasan. Macam-macam bentuk itu disesuaikan dengan tema yang diusung oleh masing-masing blok.
Di GKJW Mojowarno terdapat 6 blok, yakni blok Mojowangi, blok Mojotengah, blok Mojoduwur blok Mojowarno blok Duwur, dan blok Mojojejer.
Tradisi unduh-unduh ini untuk melestarikan budaya umat Kristiani di wilayah Mojowarno.
Mereka berharap dan berdoa agar pada musim panen mendatang juga bisa berhasil selanjutnya nantinya bisa mempersembahkan hasil bumi untuk keperluan gereja.
Kegiatan yang awalnya dirintis oleh umat Kristiani di gereja kuno ini, lambat laun menjadi pesta rakyat dan sekaligus menjadi aset wisata religi daerah Jombang.(rg)
Social