Mojokerto-(satujurnal.com)
Jumlah angkutan sekolah
gratis Kota Mojokerto yang sudah diluncurkan 14 Maret 2016 bakal dikembangkan.
Jika saat ini ada 10 unit yang melayani siswa SMP dan SMA dipastikan akan
ditambah menjadi 12 unit. Tak hanya itu, siswa inklusi atau berkebutuhan khusus
pun bakal menikmati angkutan sekolah gratis besutan Walikota Mas’ud Yunus
tersebut.
Kepala Dishubkominfo
Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo mengatakan hal itu terkait evaluasi kurun
tiga bulan pertama angkutan sekolah gratis yang melayani lima rute di wilayah
kota dengan luas sekitar 16 kilometerpersegi ini.
“Dari hasil evaluasi, animo
siswa untuk memanfaatkan fasilitas angkutan gratis ini cukup tinggi. Sepuluh
armada dengan loading seat antara 80 persen hingga 90 persen ternyata belum
mampu menjawab kebutuhan mereka. Makanya, setidaknya akan ditambah lagi dua
armada,” ungkap Gaguk.
Penambahan armada, ujar
Gaguk, untuk rute 2 dan rute 5 yang melintas di SMPN 5 jalan Meri dan SMKN 1
Gunung Gedangan. “Kebutuhan di rute ini sangat tinggi. Makanya perlu ditambah
armadanya,” imbuh dia.
Jika sejauh ini yang
terlayani siswa SMP, SMA dan SMK, kata Gaguk lebih lanjut, maka siswa
penyandang disabilitas, inklusi nantinya akan mendapat layanan ini.
“Sangat dimungkinkan,
untuk armada bagi mereka (disabilitas) mungkin akan dimodifikasi sedemikian
rupa untuk kemudahan mereka mengakses. Tergantung kebutuhan,” tukasnya.
Pun soal rute angkutan gratis
khusus untuk siswa penyandang disabilitas, dipastikan berbeda dengan lima rute
yang sudah ada. Mereka berada di dua sekolah berkebutuhan khusus, yakni SLB di
jalan Gajahmada dan SLB di Kranggan. Sehingga rute yang dibuat menyesuaikan antara
sekolah dengan domisili masing-masing siswa.
Seperti diketahui,
angkutan sekolah gratis digulirkan Pemkot Mojokerto selain bagian dari layanan
dasar pendidikan, juga untuk meringankan beban siswa, angkutan sekolah gratis
dibesut juga untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu yang
melibatkan pelajar.
“Ya untuk menekan angka
kecelakaan yang melibatkan pelajar. Karena, dari kasus kecelakaan, data polisi
menyebutkan, pelajar yang dominan. Ini karena banyak pelajar yang membawa
kendaraan bermotor tapi tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu, kita
tidak boleh membiarkan para pelajar melanggar lalu lintas karena pembiaran
tersebut sangat bertentangan dengan pendidikan. Sama dengan membiarkan
melanggar undang-undang," cetus Walikota Mas’ud Yunus saat launching
angkutan sekolah gratis 14 Maret 2016 silam.
Kedepan, kata Mas’ud
Yunus, dengan adanya angkutan sekolah gratis, pelajar yang tidak memiliki SIM
dilarang membawa kendaraan bermotor ke sekolah. (one)
Social