Jombang-(satujurnal.com)
Peredaran
vaksi palsu yang belakangan mengguncang dunia kesehatan berujung munculnya
berbagai spekulasi dan keresahan di kalangan masyarakat.
Sejumlah
ibu-ibu di Jombang mulai merasakan keganjilan yang terjadi saat proses
imunisasi.
Mereka
beranggapan dampak diluar kewajaran pasca imunisasi ini sebagai efek penggunaan
vaksin palsu.
Seperti
keresahan kalangan ibu muda yang berada di RSUD Jombang, Selasa (28/06/2016). Memang
bukan tanpa alasan, gencarnya pemberitaan terkait vaksin palsu menyebabkan
mereka semakin galau terhadap anaknya yang sebelumnya menjalani vaksinasi. Apalagi
jika balitanya mengalami gangguan usai mendapatkan suntikan vaksin.
Seperti yang dialami Romlah, ibu muda asal Jombang. Ia beranggapan
dampak membengkaknya paha anaknya usai disuntik vaksin campak akibat vaksin
palsu. Apalagi, saat mengeluhkan adanya gangguan usai disuntik tidak ada
penjelasan dari pihak rumah sakit terkait terhadap nasib balitanya. Beruntung, usai
dibawa ke sejumlah rumah sakit kaki anaknya bisa disembuhkan dan kembali
normal.
Sementara itu, Pemkab Jombang usai melakukan sidak ke RSUD memastikan
tidak ada peredaran vaksin palsu di wilayahnya. Pasalnya seluruh vaksin yang
digunakan merujuk pada ketentuan kementrian kesehatan. Pemkab juga sudah
memerintahkan dinas kesehatan setempat untuk melacak dan menelusuri seluruh
vaksin yang tersebar di sejumlah tempat kesehatan.
Terungkapnya vaksin palsu yang diproduksi oleh pasutri asal Tangerang
ini memang menggemparkan dunia kesehatan. Lamanya tersangka beroperasi hingga
luasnya jaringan pemasaran menyebabkan kekhawatiran kalangan orangtua semakin
meluas. Apalagi sampai sekarang jumlah tersangka yang terlibat dalam kasus ini
semakin banyak.(rg)
Social