Walikota Mojkerto, Mas'ud Yunus (doc. satujurnal.com) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Gerbong
mutasi di tubuh Pemkot Mojokerto kembali bergerak. Hanya berselang hitungan
hari setelah 44 pejabat di level kecamatan dan kelurahan terkena gelombang
mutasi akibat pemekaran wilayah kecamatan, Jum’at (24/6/2016) besok Walikota
Mas’ud Yunus dipastikan merotasi sejumlah pejabat eselon III dan IV. Sebagian
promosi sebagian putar kursi.
“Iya,
besok akan ada mutasi,” ujar Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik
Murtono, Kamis (23/6/2016).
Namun
soal nama-nama dan posisi pejabat yang bakal dimutasi, Dodik enggan membeber.
Pun nama pejabat yang bakal mengisi kursi kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH)
yang kosong.
Meski
mulai rajin mutasi, namun rupanya walikota memilih membiarkan satu dari lima kursi
jabatan staf ahli tak terisi. Posisi staf ahli dijabat pejabat eselon II.
“Hanya
pejabat eselon III dan IV,” sergah Dodik.
Sumber
di Pemkot Mojokerto menyebutkan, mutasi besok akan menyasar 40 pejabat eselon
III dan IV. “Kabarnya, mutasi akan dilakukan bulan September mendatang, tapi
ada ‘bocoran’ besok ada mutasi dan bulan September mutasi lagi,” kata sumber.
Tak
pelak, mutasi yang terbilang mendadak dan berjarak dekat dengan mutasi
sebelumnya menyembulkan tanda Tanya besar di kalangan PNS Pemkot Mojokerto.
“Saya
belum lama dimutasi, beradaptasi dengan lingkungan kerja baru saja rasanya
masih kemarin, sekarang dipindah lagi,” keluh salah satu pejabat yang mengaku
sudah tahu posisi baru yang akan ditempati dalam gelombang mutasi kali ini.
Mas’ud
Yunus, mantan Wakil Walikota yang mendampingi Abdul Gani Soehartono tersebut
kali pertama melakukan mutasi besar-besaran pada tanggal 2 Januari 2014,
berselang tiga pekan sejak ia dilantik sebagai Walikota Mojokerto, 9 Desember
2013. Sebanyak 217 pejabat eselon II – V terkena mutasi perdana yang
disebut-sebut sebagai "pembelajaran"
bagi sejumlah pejabat yang terlibat dalam kancah politik praktis saat Pilwali
29 Agustus 2013 silam. Sebagian diantaranya, diduga turut aktif terlibat dalam
aksi penggalangan dukungan untuk cawali tertentu.
Mutasi jilid II
digelar 1 Juni 2015. Sebanyak 130 pejabat eselon II, III, IV dan V dipindah posisi dalam gelombang mutasi kedua tersebut.
Mutasi berikutnya, disebut Mas’ud Yunus sebagai
upaya penataan jabatan mengacu Undang-Undang 5/2014 tentang Aparat Sipil Negara (ASN). (one)
Social