Siapa yang tak kenal dengan Hadratus Syeh Kyai Haji, Hasyim
Asyari tokoh sentral pendiri Orgnisasi Islam Nahdlatul Ulama.
Tokoh asli kabupaten Jombang.tersebut hingga kini terus dikenang
baik jasanya pada negara maupun ilmunya yang tak pudar dipelajari.
Kitab tulisan tangan tentang fiqih, hadits hingga ilmu tafsir, dan
puluhan karyanya juga tetap menjadi rujukan santri hingga sekarang, meski kitab
tersebut kini sudah berusia lebih dari satu abad.
Pondok Pesantren (PP) Tebuireng Jombang menyimpan sejumlah karya
berupa tulisan tangan Kyai Haji, Hasyim Asyari.
Karya ulama besar ini kini diletakkan di perpustakaan pesantren
di gedung Yusuf Hasyim. Selain masih terjaga rapi. 20-an karya kakek mantan Presiden
Indonesia, Kyai Haji Abdurrahman Wahid Alias Gus Dur ini juga menjadi rujukan
ilmu bagi ribuan santri dan para ustadz.
Rata-rata dari tulisan tangan pendiri PP Tebuireng
ini, berisi soal pembelajaran hadist ilmu tafsir tasawuf, hingga adab mencari
ilmu. Seluruh tulisan tangan tersebut terlihat cukup rapi dan teratur meski
sebagian kertas sudah meluai lapuk.
Tak ayal pada bulan suci ramadan ini perpustakaan ini semakin
ramai dikunjungi para warga dan santri. Selain hanya sekedar membaca sembari
beristirahat para santri ini juga ingin membaca buah karya Kyai Haji Hasyim
Asyari.
Buah karya tulisan tangan Kyai Haji Hasyim Asyari ini diletakkan
di ruang khusus. Pengelola perpustakaan Pondok Pesantren Tebuireng membatasi
santri atau orang yang diperkenankan membaca tulisan aslinya.
Sebab selain khawatir rusak akibat dimakan usia, tulisan
tersebut juga belum digandakan.
Menurut Haji Lukman Hakim, Kepala PP Tebuireng, meski
tidak terlalu banyak, namun kitab tulisan tersebut tetap dipakai dan diajarkan
kepada para santri di pondok Untuk bisa memahami tulisan tangan kitab
peninggalan Hadrastus Syeh Kyai Haji Hasyim Asyari ini, kata ia, sangat tidak
mudah dan dibutuhkan waktu lama.(rg)
Social