Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 70 orang pemulung dan warga sekitar tempat pembuangan
akhir sampah (TPA) Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota
Mojokerto menerima bingkisan paket sembako dari Walikota Mas’ud Yunus, Kamis
(23/6/2016).
“Saya harap bantuan paket sembako ini bisa membantu meringankan
kebutuhan warga sekitar (TPA) dan pemulung menghadapi lebaran,” ucap Mas’ud
Yunus.
Pemberian paket sembako lebaran itu, ujar walikota, juga bagian
dari ucapan terima kasih bagi warga sekitar dan pemulung yang peduli dan menjaga
lingkungan sekitar TPA. “Ini (bantuan bingkisan sembako lebaran) wujud
kebersamaan,” imbuh dia.
Saat menyampaikan sambutan, walkota yang disampingi Wawalikota,
Suyitno, Kepala DKP, Amin Wachid, Camat Magersari Chairil Anwar, Kabag Umum,
Tjatur Susanto dan lurah setempat menyinggung soal pengembangan TPA Randegan.
“Sampah yang jadi masalah serius sebisanya dikelola secara baik
hingga menjadi berkah. Makanya TPA Randegan kedepan akan terus dikembangkan.
Antara lain dari sisi kuantitas yaitu cakupan luas wilayahnya maupun dari segi
kualitas yaitu fasilitas-fasilitas yang harus disediakan di lingkungan TPA,”
katanya.
Kualitas TPA yang baik, ujarnya lebih lanjut, akan memberikan
manfaat kepada masyarakat sekitar.
“Karenanya kita terus berusaha bagaimana pengolahan sampah ini
akan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi sehingga bisa ikut mensejahterakan
warga yang ada di lingkungan TPA ini,” ucapnya.
Dia juga menyampaikan harapannya mengenai pengelolaan manajemen
TPA mulai hulu hingga hilir yang ditopang tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Sebelum sampah masuk ke TPA, sampah akan masuk ke TPST dan bank sampah terlebih
dahulu.
“Target kami, tahun 2019
nanti sampah yang masuk di TPA hanya sekitar 30 persen. Selebihnya akan diolah
terlebih dahulu di 4 TPST dan 180 bank sampah yang ada di Kota Mojokerto.
Namun menurut wali kota, ini semua tidak dapat terwujud tanpa
adanya peran serta dan kerja sama dari masyarakat.
“Karena itu peran serta masyarakat sangat kita harapkan. Bagaimana
TPA ini agar tidak menjadi suatu yang menjijikkan tapi suatu yang menyejukkan
dan tempat yang menyenangkan seperti di negara-negara maju,” tukasnya. (one)
Social