Mojokerto-(satujurnal.com)
Seorang perempuan lanjut usia (lansia),
warga kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto tiba-tiba
jadi perhatian Walikota Mas’ud Yunus ditengah meninjau pembagian zakat fitrah untuk
ratusan warga di aula kelurahan setempat, Kamis (30/6/2016).
Kala menyerahkan beras zakat fitrah
dan uang tunai, Mas’ud Yunus menanyakan kondisi kesehatan dan tempat tinggal perempuan
lansia bernama Siti tersebut. Ia
terkejut begitu mendapat jawaban, jika sang
nenek yang berjalan dengan menggunakan alat bantu atau kruk tersebut selama ini
hidup sebatangkara. Tak ada sanak saudara yang mengurus hidup perempuan berusia
diatas tujuhpuluh tahun tersebut.
Birokrat berlatarbelakang ulama ini
pun menawarkan sang nenek agar tinggal di Wisma Panti Jompo milik Pemkot di lingkungan
Balongrawe Baru.
“Monggo tinggal di wisma panti jompo.
Semua fasilitas tersedia untuk ibu. Juga akan ada petugas yang merawat dan
menjaga kesehatan ibu,” ujar Mas’ud Yunus memberi tawaran.
Sang nenek tak mengiyakan, namun juga
tak menolak. Ia hanya tersenyum. Tersembul roma kebahagiaan ditengah keringnya
perhatian sanak saudaranya. “Alhamdulillah,” ucapnya singkat.
Mas’ud Yunus pun meminta perangkat
kelurahan dan dinas sosial memberi perhatian lebih kepada sang nenek.
“Pemkot punya wisma panti jompo yang
diperuntukkan bagi lansia sebatangkara seperti ibu ini. Saya tidak ingin ada
warga, terutama lansia sampai terlantar. Makanya, kalau ibu ini hidup
sebatangkara dengan segala keterbatasannya, saya tawarkan untuk tinggal di
wisma,” katanya.
Sementara itu, selain meninjau
pembagian zakat di kelurahan Mentikan, Mas’ud Yunus yang juga Pembina Badan
Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto juga mengunjungi lokasi pembagian
zakat di sejumlah kantor kelurahan. Ini untuk memastikan jika pembagian zakat fitrah yang dihimpun Baznas
dari berbagai kalangan tersebut tepat sasaran dan dibagi tepat waktu.
Setiap warga penerima zakat
mendapatkan 7,5 kilogram beras dan uang tunai Rp 50 ribu. Di kelurahan mentikan
tercatat ada 460 warga penerima zakat.
"Ya termasuk warga terdampak
penutupan Balongcangkring kita berikan juga zakat fitra," imbuhnya.
Menurutnya, saat ini di Kota Mojokerto
tercatat ada 6.300 Kepala Keluarga (KK) yang masuk dalam kategori miskin. Dari
jumlah itu, lebaran tahun 2015 lalu ada 4.000 KK mendapat bantuan Baznas.
Sedangkan tahun ini naik menjadi 5.000 KK penerima zakat.
"Insya Allah
tahun depan seluruh warga miskin di Kota Mojokerto ini bisa menerima Zakat
fitra," tukasnya. (one)
Social