Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebuah lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) bernama PAUD
Mutiara kini berdiri ditengah-tengah lingkungan Yayasan Mojopahit,
Balongcangkring Baru, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Berdirinya institusi pendidikan berbasis play group ditengah
aktivitas warga berlatarbelakang aneka tuna yang dibina Yayasan Mojopahit ini
tak lepas dari kepedulian dan keinginan kuat mendiang Teguh Starianto, ketua
yayasan.
“Pendirian PAUD di lingkungan yayasan ini untuk meneruskan harapan
almarhum Teguh Starianto,” kata Drajat Stariadji, salah satu pengurus Yayasan
Mojopahit saat pembukaan PAUD Mutiara Yayasan Mojopahit Mojokerto, Senin
(8/8/2016).
Harapan yang ingin diwujudkan, ujar Drajat, yayasan mampu memberikan
pendidikan yang memadai untuk anak-anak warga binaan.
Menurut Drajat, almarhum Teguh Starianto dalam banyak kesempatan
mengungkapkan keinginannya mendirikan lembaga pendidikan di tengah lingkungan
yayasan.
Ini agar anak-anak penghuni yayasan bisa lebih leluasa menikmati
haknya mendapatkan pendidikan yang layak sekaligus untuk mengikis stigma anak
penghuni yayasan belajar sekedar bisa baca tulis.
“Makanya sejak usia dini mereka harus diedukasi. Meski orang tua
mereka merupakan warga binaan, namun kebutuhan pendidikan mereka tidak
terkurangi,” katanya.
Tak hanya berhenti di level PAUD, ujar Drajat, nantinya yayasan
akan melangkah untuk pendirian pendidikan formal dari tingkat SD hingga
SMA/SMK.
“Semua warga binaan kami ajak untuk lebih peduli pendidikan.
Karena pendidikan merupakan
modal utama agar mereka nanti bisa memperbaiki kehidupan keluarganya,” cetusnya.
Bak gayung bersambut, harapan itu akhirnya terwujud. PAUD
Mutiara yang berdiri limabelas tahun silam yang dibina praktisi pendidikan, diantaranya Sumarni, PNS di lingkup
Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Nur Aida Rahayuningsih, politisi Partai
Demokrat yang lebih konsen di dunia PAUD serta beberapa pendidik lain menyatakan
kesediannya mencurahkan pikiran dan tenaganya dengan mendirikan PAUD Mutiara di
Yayasan Mojopahit.
“Tentu saja dengan segala keterbatasan, kami menyambut baik
pengurus PAUD Mutiara yang menyatakan kesediaannya membuka PAUD di lingkungan
yayasan,” ujar Drajat.
Bangunan Panti PKK yang berada di gerbang masuk yayasan akan
dijadikan sarana kegiatan PAUD Mutiara. “Sambil berjalan, kita akan melangkapi
prasarana yang dibutuhkan untuk operasional dan kegiatan PAUD,” imbuh Drajat.
Yang menggembirakan, kata mantan anggota Dewan tiga periode
tersebut, warga binaan pun tergerak untuk mengikutsertakan anak-anak mereka
yang masih balita menjadi murid PAUD cukup tinggi.
“Semula yang mendaftar ada tigapuluh anak. Tapi saat pembukaan
tadi, jumlah anak yang hadir dan menyatakan mendaftar di PAUD Mutiara lebih
dari itu. Ini awal yang baik. Artinya kesadaran warga binaan untuk
menyekolahkan anaknya dan mengenalkan dunia pendidikan sejak dini begitu besar,”
tukasnya.
Sumarni, pengelola PAUD Mutiara mengatakan, berdirinya PAUD di
lingkungan yayasan ini tidak lepas dari upaya dan langkah konkrit almarhum
Teguh Starianto yang kini diteruskan Drajat Stariadji.
“Gagasan Pak Teguh mendirikan PAUD sudah disampaikan jauh hari.
Kami tentunya menyambut baik dan berusaha merealisasikan. Meski baru sekarang
terwujud, namun semangat untuk mencerdaskan anak bangsa ini harus kita
teladani,” kata Sumarni.
Ia pun menyatakan apresiasi dan kebanggaannya terhadap warga
binaan yang menurutnya memiliki kesadaran tinggi untuk membesarkan buah hatinya
dengan bekal pendidikan. “Ibu-ibu disini adalah ibu yang hebat. Mereka begitu
antusias menyambut kehadiran PAUD dengan mendaftarkan anak-anak mereka,”
ujarnya.
Dikatakan Sumarmi, anak-anak PAUD Mutiara akan belajar di setiap
hari Senin, Selasa dan Rabu. Sementara fasilitas yang diberikan, yakni buku
tulis, buku gambar dan kaos olahraga untuk olahraga setiap hari Rabu.
“Soal kegiatan lainnya, tentunya akan disesuaikan dengan standar
pengajaran PAUD. Yang terpenting sekarang, kebersamaan ibu-ibu untuk saling
asah dan asuh demi anak-anak mereka,” tutup Sumarni.
Sementara itu, rona kegembiraan terpancar dari wajah ibu-ibu
warga binaan kala mengantar dan terlibat dalam kegiatan pertama PAUD Mutiara.
Saat anak-anak diajak menyanyi lagu ‘Anak Sehat’, ibu-ibu ini tak kalah keras
suaranya. Sembari bernyanyi dan bertepuktangan, mereka terus menatap wajah
cerah anak-anak mereka. (one)
Social