Memasuki musim panen tembakau, harga jual daun tembakau di
kawasan Jombang ditingkat petani anjlok hingga 50 persen dibanding tahun lalu.
Selain disebabkan menurunnya kualitas daun tembakau akibat dampak
cauca tak menentu, merosotnya harga daun tembakau itu juga diakibatkan banyak
petani tembakau yang gagal panen.
Untuk harga daun tembakau basah kualitas bagus dari petani petikan
pertama, perkilogramnya hanya dihargai Rp 2.500. Para petani terpaksa mencabuti
batang tembakau untuk diganti tanaman polowijo.
Padahal jika dibandingkan tahun lalu, harga daun tembakau basah
bisa mencapai Rp. 5.000 per kilogramnya. Sementara lahan mereka bisa dipanen
sampai tiga kali.
Suyanto salah satu petani tembakau di Jombang mengatakan,
jika harga tembakau terus anjlok, para petani akan merugi puluhan juta
rupiah. Karena setiap kali tanam biaya yang dikeluarkan perhektarnya sekitar Rp
5 juta.
Bahkan jika benar-benar terjadi kenaikan harga rokok, seperti wacana
yang belakangan memicu pro kontra, para petani berharap terjadi perimbangan
dengan naiknya harga jual daun tembakau agar para petani tetap untung.
Alasannya, selama ini kenaikan harga rokok tak pernah dirasakan petani akibat
harga jual tembakau selalu rendah.(rg)
Social