Mojokerto-(satujurnal.com)
Kota Mojokerto beradu program dan kegiatan
sebagai kota sehat dengan 36 daerah lain di Jawa Timur. Target yang dipasang,
yakni memperoleh predikat Kota Sehat ‘Swasti Saba’ tingkat nasional.
Namun, untuk meraih predikat itu, kota yang
mengusung tagline ‘Service City’ ini harus memenuhi sejumlah kriteria.
Untuk kepentingan ini, Tim Pembina
Kabupaten/Kota Sehat Propinsi Jawa Timur berkunjung ke Pemkot Mojokerto, Selasa
(9/8/2016), melakukan verifikasi lapangan penilaian kota sehat 2016.
Tim yang dipimpin Ahmad disambut Walikota Mas’ud
Yunus serta Sekkota Mas Agoes Nirbito Moenasi Wasono, camat, lurah dan anggota
Forum Kota Sehat Kota Mojokerto di ruang Nusantara Pemkot Mojokerto.
Ahmad menuturkan bahwa pada tahun genap tim
pembina melakukan pembinaan dan verifikasi lapangan ke kabupaten/kota. Dan pada
tahun ganjil terdapat penganugerahan kota sehat yaitu “Swasti Saba” tingkat
nasional.
Periode ini, ada 36 Kabupaten/Kota di Jawa Timur
yang masuk verifikasi tingkat nasional
“Kita ingin kabupaten/kota yang terpilih dalam
verifikasi lapangan mendapatkan pembinaan agar jeda waktu yang ada dapat
dilakukan perbaikan sehingga ada harapan untuk mendapatkan penghargaan sebagai
kota sehat tingkat nasional tahun 2017,” jelasnya.
Sementara itu, Walikota Mas’ud Yunus memaparkan
program-program unggulan dibidang kesehatan, antara lain program kesehatan
gratis mulai tahun 2013 dan kini diinisiasi program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN).
Yang jadi unggulan, yakni pemberantasan sarang
nyamuk (PSN) yang dibesut Pemkot di era Walikota Abdul Gani Suhartono. Program
yang jadi acuan nasional ini kini dipoles menjadi program PSN Terintegrasi.
Hampir semua leading sector terlibat dalam model PSN Terintegrasi garapan
Walikota Mas’ud Yunus tersebut.
PSN Terintegrasi, ujar Mas’ud Yunus, digawangi
ratusan kader motivator kesehatan yang tersebar di setiap RW di sudut
perkampungan kota dengan luas wilayah mungil tak lebih dari 16 kilometerpersegi
ini.
“Tugas dari kader motivator kesehatan yakni
melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pemantauan jentik nyamuk setiap hari
Jumat. Disamping itu kader motivator kesehatan juga mempunyai tugas untuk
memotivasi masyarakat di wilayahnya untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,”
terang Mas’ud Yunus.
Kader motivator juga mendorong masyarakat untuk
meningkatkan posyandu balita dan lansia. Juga melakukan pendataan kesehatan
terkait jumlah ibu hamil, bayi, balita, status gizi dan imuniasi.
Usai penerimaan di Kantor Pemkot, Tim Pembina
Kabupaten/Kota Sehat Propinsi Jawa Timur yang berjumlah tiga orang tersebut
kemudian melakukan verifikasi lapangan. Antara lain mendatangi Pokja Kelurahan
Balongsari, FKKS Kecamatan Magersari, TPA Randegan, Posyandu Malabar, Kampung
Berseri dan pengolahan air limbah rumah tangga di lingkungan Merbabu, Pokja
Kelurahan Wates Gerakan Anti Asap Rokok, ODF dan berkunjung ke Sekolah
Adiwiyata SMAN 2 Mojokerto. Juga melakukan kunjungan ke Posbindu Jagalan,
Sanimas Jaglor, Green House Karang Kitri dan Pokja Kelurahan Surodinawan. (one)
Social