Mojokerto-(satujurnal.com)
Pemkot
Mojokerto terus menggencarkan kampanye KB vasektomi. Dari sosialisasi hingga
menggunakan jasa ‘makelar’ pun diterobos.
Warga yang
bersedia menjadi peserta KB MOP diberi bonus uang tunai Rp 500 ribu. Jika
peserta atau bukan peserta mampu mengantar satu peserta baru, Pemkot Mojokerto
memberi uang jasa Rp 100 ribu.
“Jumlah
peserta KB MOP atau vasektomi memang paling sedikit. Agar terjadi peningkatan
jumlah peserta, setiap peserta akan mendapat bonus Rp 500 ribu. Bahkan, makelarnya
juga dapat uang jasa, Rp 100 ribu per satu peserta,” ujar Walikota Mojokerto,
Mas’ud Yunus, di Puskesmas Pembantu Meri, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, dalam
helatan rangkaian acara Bhakti Sosial KB Kes Dalam rangka Hari Keluarga
Nasional (Harganas), Rabu (24/8/2016).
Makelar
vasektomi, kata Mas’ud Yunus, bukan untuk menyebut jenis pekerjaan, namun
sekedar istilah untuk warga yang mengajak warga lain mensukseskan program KB
MOP.
“Itu untuk sebutan bagi warga yang berperan aktif mengajak warga lain
menjadi akseptor KB program MOP. Jadi ya sangat positif,” sergahnya.
Strategi untuk
meningkatkan keikutsertaan pria dalam program vasektomi itu diakui Mas’ud Yunus
cukup efektif. Grafik peserta vasektomi pun naik tajam.
Yang menarik,
katanya, puluhan peserta vasektomi tidak termotivasi bonus atau iming-iming
uang kontan, namun karena berbagai pertimbangan dalam hal KB. Diantaranya
menggantikan peran istri ber-KB.
Sementara soal
tingkat keberhasilan program KB di Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus menyebut masih
dibawa angka rata-rata Jawa Timur. “Di Jawa Timur rata-rata 2,1, sedang di Kota
Mojokerto masih diangka 4, artinya setiap keluarga rata-rata memiliki 4 anak,”
katanya.
Hal itu,
ujarnya, menjadi permasalahan yang serius. “Kalau angka kelahiran tidak
terkontrol imbasnya pada pendidikan, ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
Kota Mojokerto tidak boleh berada pada kondisi yang demikian. Makanya kita
harus bersama-sama mensukseskan program KB,” cetusnya. (one)
Social