Pemkot Mojokerto mengajukan bantuan 10 unit kendaraan
roda empat ke Kementerian Perhubungan untuk angkutan sekolah gratis. Jika
direalisasi, Pemkot akan memanfaatkan bantuan armada itu untuk rute baru yang
akan dibuka, meliputi wilayah kelurahan Pulorejo dan kelurahan Blooto.
“Kita mengajukan bantuan kendaraan roda empat
untuk operasional angkutan sekolah gratis ke Kementerian Perhubungan. Jumlah
yang kita ajukan sebanyak 10 unit,” kata Kepala Dishubkominfo Kota Mojokerto,
Gaguk Tri Prasetyo, Rabu (21/9/2016).
Upaya mendapatkan armada hingga ke pemerintah
pusat itu, ujar Gaguk, agar layanan angkutan sekolah gratis bisa lebih luas
sekaligus akan memperbanyak jumlah siswa yang terlayani.
Menurut Gaguk, jumlah bantuan yang diajukan berdasarkan
pemetaan dan kebutuhan angkutan sekolah gratis di dua wilayah kelurahan yang
masih belum tersentuh program yang mulai digulirkan enam bulan silam tersebut.
Jika usulan bantuan ke pemerintah pusat itu
disetujui, maka kapasitas yang terlayani oleh angkutan sekolah gratis akan
semakin besar. “Tapi soal berapa unit yang direalisasi, juga jenis armadanya, kita
belum tahu. Mudah-mudahan sesuai harapan kita,” sergah Gaguk.
Saat ini, ada 12 armada angkutan sekolah gratis yang
beroperasi di 5 rute dengan dua round trip, pagi dan siang hari. Jumlah
itupun, setelah ada tambahan dua armada baru. Sejatinya, Dishubkominfo
menjalin kontrak dengan 10 armada. Tapi karena dirasa kurang, SKPD ini menambah
dua angkut lagi.
Sebab, animo siswa terutama dari SMPN 2 dan SMPN
5 sangat besar. Untuk itu, ia menambah armada dari trayek lainnya yang sepi
peminat.
Dalam evaluasi empat bulan berjalan, kawasan By
Pass ke timur tergolong paling sepi. Meski demikian Gaguk mengatakan tidak akan
menghapus trayek ke wilayah tersebut.
Ia
pun berharap, dengan fasilitas angkutan gratis, para siswa bisa memanfaatkan
sebaik mungkin dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di jalan raya bagi
anak di bawah umur.
Seperti diketahui, angkutan sekolah gratis digulirkan Pemkot
Mojokerto selain bagian dari layanan dasar pendidikan, juga untuk meringankan
beban siswa, angkutan sekolah gratis dibesut juga untuk menekan angka
kecelakaan dan pelanggaran lalu yang melibatkan pelajar.
“Ya untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan pelajar.
Karena, dari kasus kecelakaan, data polisi menyebutkan, pelajar yang dominan.
Ini karena banyak pelajar yang membawa kendaraan bermotor tapi tidak memiliki
Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu, kita tidak boleh membiarkan para
pelajar melanggar lalu lintas karena pembiaran tersebut sangat bertentangan
dengan pendidikan. Sama dengan membiarkan melanggar undang-undang," cetus
Walikota Mas’ud Yunus saat launching angkutan sekolah gratis 14 Maret 2016
silam.
Kedepan, kata Mas’ud Yunus, dengan adanya angkutan sekolah
gratis, pelajar yang tidak memiliki SIM dilarang membawa kendaraan bermotor ke
sekolah. (one)
Social