Mojokerto-(satujurnal.com)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto mendeteksi peredaran bakso boraks dan obat palsu dengan merazia sejumlah tempat penggilingan daging dan bahan bakso serta toko obat dan apotik, Rabu (5/10/2016).
Tiga tim gabungan Dinkes, BPOM, Polisi dan Satpol PP yang diterjunkan menyisir 8 tempat penggilingan daging untuk bahan bakso, serta sejumlah toko obat dan apotik.
Sasaran razia penggilingan daging di Pasar Tanjung Anyar dan sekitar pasar.
Namun, dari delapan tempat penggilingan daging yang jadi sasaran razia, tiga tempat sudah tutup saat tim datang.
Hasilnya, ditemukan daging untuk bahan bakso yang bercampur boraks di satu tempat penggilingan daging.
"Dari lima tempat (penggilingan daging) yang dirazia , satu diantaranya terindikasi menyediakan boraks untuk campuran bahan bakso," kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto, Cristiana Indah Wahyu.
Menurut Indah, daging bahan bakso yang dicurigai dicampur boraks yang disita petugas akan diuji di Labkesda Dinkes untuk memastikan ada tidaknya kandungan boraks.
"Kalau ternyata hasilnya positif, pemilik penggilingan daging akan dipanggil untuk pembinaan, dan dimintai keterangan siapa saja yang menggilingkan, atau bakso boraks ini diedarkan dimana," tukasnya.
Sedangkan penggilingan daging yang tak menerima jasa giling daging bakso berborak akan diberi sertifikat penggilingan bebas borak.
"Tujuan razia ini untuk memastikan bahwa daging atau makanan apapun yang dikonsumsi masyarakat itu aman, " tegas Indah.
Indah juga mengatakan, selain merazia tempat penggilingan daging, Dinkes juga menyisir beberapa tempat penjualan obat untuk mengantisipasi peredaran obat illegal atau palsu.
Tercatat ada tiga apotik di sepanjang jalan Mojopahit Kota Mojokerto menjadi sasaran razia.
Di tiga apotik itu petugas memeriksa obat yang di display maupun yang ada di gudang.
"Hasilnya nihil, tak ada satupun kita temukan apotik yang menjual obat palsu atau ilegal," pungkas Indah Wahyu. (one)
Social