Mojokerto-(satujurnal.com)
Sebanyak 650 santri dan pelajar se Kota Mojokerto mengikuti
apel Hari Santri Nasional (HSN) di halaman Kantor Pemkot Mojokerto, Sabtu
(22/10/2016).
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus
memimpin apel HSN yang diikuti jajaran
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kyai dan tokoh agama dan
sejumlah kepala SKPD di lingkup Pemerintah Kota Mojokerto tersebut.
Yang beda dengan apel pada umumnya,
seluruh peserta laki-laki mengenakan baju koko memakai kain sarung serta
songkok.
Hari Santri Nasional ditetapkan oleh
Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22
Tahun 2015.
Mas’ud Yunus
dalam sambutannya mengatakan, Hari Santi Nasional merupakan upaya mengenang
perjuangan kaum santri dalam memerdekakan Indonesia dan mengisi pembangunan.
“Pada Hari Santri ini merupakan sebuah
peristiwa yang sangat penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Sejarah
mencatat bahwa para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan
kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut. Para
santri yang dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa
melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur
strategi, mengajarkan tentang arti kemerdekaan, kebhinekaan dan kedaulatan
bangsa Indonesia,” paparnya.
Birokrat berlatarbelakang ulama
tersebut lebih jauh mengatakan, penetapan Hari Santri Nasional dimaksudkan agar
kita semua selalu ingat untuk meneladani semangat jihad ke Indonesiaan para
pendahulu kita, semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air, semangat rela
berkorban untuk bangsa dan negara.
“Dengan mewarisi semangat ini saya
berharap kepada para santri masa kita dan masa depan baik yang di Pesantren
maupun yang diluar Pesantren dan seluruh anak bangsa dapat memperkuat jiwa
religius keIslaman dan sekaligus juga jiwa nasionalisme kebangsaan,” cetusnya.
Usai apel, kegiatan hari Santri
dilanjutkan dengan Penebalan Al-Quran di Masjid As Suhada’ di Pondok Pesantren
An Nawawi Jalan Gajahmada 118 yang berlokasi di depan Kantor Pemkot Mojokerto.
Penebalan ayat-ayat suci ini nantinya
akan dijadikan satu dan menjadi Al-quran dengan tulisan tangan dari
santri-santri Kota Mojokerto. Dalam kesempatan ini pula dilakukan pemutaran
film daqwah Pesantren.
Di hadapan para santri walikota
berharap untuk semangat berjihad kepada bangsa, untuk tanah air , selalu ingat memperjuangkan kesejahteraan,
keadilan, meningkatkan pengetahuan dan kualitas diri serta menjaga persatuan
diantara keberagaman yang ada di Indonesia dalam menghadapi tantangan.
Pemkot Mojokerto menggelar tiga agenda
dalam peringatan HSN tahun ini, selain apel dan penebalan Al’Qu’ran, juga
dihelat ‘Dialog Budaya Islam Nusantara’ di depan rumah dinas walikota
Mojokerto, tepat di pertigaan jalan Hayamwuruk dan jalan Letkol Sumarjo. (one)
Social