Mojokerto-(satujurnal.com)
Kota Mojokerto berada di level standar untuk tingkat budaya baca
masyarakatnya. Kota dengan tiga kecamatan berpenduduk lebih dari 141 ribu jiwa
ini, angka minat baca mencapai 27 persen. Angka ini belum ideal dan perlu
didongkrak melalui gerakan minat baca.
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengutarakan hal itu usai
meresmikan ‘Pekan Budaya Baca 2016 Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto’
di Sunrise Mall, jalan Benteng Pancasila, Selasa (01/11/2016).
"Kalau tingkat nasional 1/1000 yang punya
budaya baca, artinya dari 1000 orang warga hanya 1 orang yang memiliki budaya
baca. Tapi Kota Mojokerto sudah 27 persen yang memiliki budaya baca,"
terangnya.
Walikota menyebut, prosentase sebesar 27 persen
itu diukur dari jumlah banyaknya warga yang memiliki perpustakaan keluarga dan
juga yang sudah berlangganan koran.
"Selain itu kita juga bisa mengukur dari
angka kunjungan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan
keliling yang sedang kita gencarkan," ungkapnya.
Petinggi Pemkot ini menambahkan, angka minat baca sebesar 27 persen tahun 2016 ini sudah mendekati target yang ditetapkan sebesar 30 persen.
Petinggi Pemkot ini menambahkan, angka minat baca sebesar 27 persen tahun 2016 ini sudah mendekati target yang ditetapkan sebesar 30 persen.
"Kita berharap dengan adanya pekan budaya budaya
baca ini maka kita lebih terdorong untuk mengajarkan anak membaca, membiasakan
anak membaca hingga membaca menjadi budaya,” katanya.
Terpisah, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kota Mojokerto, Rudi Ismail mengatakan, minat baca warga kota sangat tinggi
jika dibandingkan dengan Kabupaten Mojokerto dan kota-kota lain di Jawa Timur.
"Kalau 27 persen saya kira kok lebih,
bahkan angkanya bisa tembus 60 persen. Ini berdasarkan hasil statistik
kunjungan warga ke perpustakaan umum Kota Mojokerto. Rata-rata perhari yang
datang sekitar 150 hingga 200 orang," sebutnya.
Mantan Lurah ini juga menuturkan jika koleksi
buku di perpustakaan Kota Mojokerto sangat tinggi jika dibandingkan kota atau
kabupaten lainnya.
"Kalau koleksi kita pastikan tak kalah dengan kota atau kabupaten lainnya. Karena kita selalu tanggap merespon setiap permintaan buku dari pengunjung," cetusnya. (one)
Social