Jombang-(satujurnal.com)
Akibat tak hati-hati saat menyebrangi perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu, Nawawi (45) warga Desa Nglele, Kecamatan Sumobito, Jombang meregang nyawa setelah tubuhnya tersbar kereta api di perlintasan tanpa paling pintu, Senin (7/11/2016).
Pengemudi becak motor (betor) tersebut tewas disambar kereta api Rapih Dhoho jurusan Blitar-Surabaya hingga meninggal seketika.
Sementara betor milik korban yang terlempar sejauh 20 meter, ringsek.
Salah seorang saksi mata mengatakan, insiden kecelakaan bermula saat korban Nawawi melintas di perlintasan kereta api tanpa menengok kanan-kiri.
Pada saat betor diposisi di atas rel, melintas kereta api cepat Rapih Doho. Korban pun berusaha memacu laju bertornya, namun sudah terlambat.
Sebenarnya saat betor mulai melintasi rel warga sekitar meneriaki korban bapak dua anak ini. Namun rupanya teriakan itu tak didengar korban. Sehingga betor yang dikendarai sendirian tertabrak dan terseret kerta api hingga 50 meter dari titik tumbukan.
Saat kejadian korban hendak menyeberangi rel mencari rumput untuk hewan ternaknya.
Korban yang mengalami luka serius di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya langsung dievakuasi warga dan petugas puskesmas Sumobito dibawa ke kamar jenazah RSUD Jombang.
Akibarkeecelakaan kereta api tersebut, jalur alternatif Jombang-Mojokerto di wilayah Kecamatan Sumobito mengalami kemacetan panjang hingga satu jam lebih.(rg)
Social