Mojokerto-(satujurnal.com)
Kota Mojokerto masuk dalam kategori
kota dengan resiko tinggi HIV/Aids
Penyebaran penderita penyakit tropis ini kini merata di 18 kelurahan yang ada.
Catatan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto menyebutkan sudah, 10 orang penderita HIV/Aids yang meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu mengungkap fakta itu saat berbicara sebagai narasumber Seminar Peringatan Hari AIDS Sedunia di Balai Kota Graha Praja Wijaya, Pemkot Mojokerto,
"Angka penderita penyakit mematikan ini meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2015 lalu, yakni mencapai 127 orang," katanya.
Sejak tahun 2012 lalu, lanjut Indah, setiap kelurahan di Kota Mojokerto terdapat penderita HIV/AIDS. "Itu karena Kota Mojokerto masuk dalam kategori kota dengan resiko tinggi HIV/Aids," katanya.
Ia pun menyebut sejumlah indikator penularan AIDS.
"Kota ini terdapat warganya yang mempunyai kecenderungan lelaki suka lelaki, perempuan pekerja seks, perempuan bekerja dengan potensi tertular seperti pekerja salon," ujar ia dalam acara yang digelar Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mojokerto tersebut.
Dihadapan peserta seminar yang terdiri dari pelbagai elemen masyarakat mulai dari TNI/Polri, gay, pekerja salon sampai Pokmas, Indah membeberkan jumlah penderita HIV/AIDS kini mencapai 127 orang.
"Jumlah penderita per 2 Nopember 2016 mencapai 127 orang. Tahun 2015 hanya 79 orang. Pasien yang meninggal dunia sebanyak 10 orang," tandasnya.
Tragisnya, dari ratusan pasien itu kelompok usia produktif ada yang sudah terkena.
"Penderitanya mulai umur 25-49 tahun," katanya.
Untuk menemukan penderita baru, pihaknya terus menggalakkan VCT yang digelar tiap minggu di Puskesmas Pembantu Mentikan dan Kedundung.
Pemeriksaan kesehatan pada kelompok resiko tinggi ini bekerja sama dengan Pol PP, Dinsos dan KPA.
Dalam acara itu disertai acara pemeriksaan darah gratis.
Sejumlah anggota TNI langsung memanfaatkan momen ini dengan periksa darah.
Sementara itu, Walikota Mojokerto Masud Yunus mengajak semua masyarakat bersatu padu melindungi diri dengan melakukan pola hidup sehat.
"Lakukan pola hidup sehat, tidak usah gonta ganti pasangan," katanya.
Menekan jumlah penderita, ujarnya, kalau terkena AIDS jangan menularkan ke yang lain. Demikian dengan yang terkena HIV jangan berubah menjadi AIDS dengan pola hidup sehat dan rutin meminum obatnya," tukasnya. (one)
Social