Untuk ketiga kalinya tanggul Johoclumpit
di sepanjang aliran sungai Gunting, di kecamatan Sumobito Jombang jebol. Padahal
setelah jebol yang pertama dan kedua, tanggul tersebut langsung diperbaiki. Namun
Selasa (31/1/3017) dini hari kembali jebol akibat debit air sungai yang tinggi.
Akibatnya ratusan hektar areal persawahan rusak dan petani terancam merugi.
Tanggul Johoclumpit jebol sepanjang 25 meter
ini memuntahkan material lumpur bercampur batu ke areal persawahan. Aliran air
yang cukup deras bercampur material lumpur ini, tentu saja merusak tanaman
petani yang baru saja dipupuk.
Sudi, petani setempat mengatakan tanggul tersebut
jebol untuk ketiga kalinya. “Ketika jebol pertama dan kedua sudah diperbaiki,
namun kembali jebol dan membanjiri pemukiman warga, selain itu juga, sekitar
seratus tiga puluh hektar lahan pertanian rusak dan terancam merugi,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Jombang, Nurhuda mengatakan, terdapat dua titik tanggul yang rusak dan
satu dam yang jebol. diantaranya tanggul Johoclumpit Sumobito dan tanggul Kali Konto
di kawasan Bandarkedungmulyo. Sedangkan dam yang jebol berada di Sumobito yakni
Dam Yani.
“Kami akan berkordinasi dengan pihak pihak
terkait untuk penanganannya. Sedangkan pemerintah daerah setempat telah
menyiapkan anggaran tanggap bencana lebih dari Rp 1 miliar,” tukasnya.
Dia memastikan, penanganan tanggul kritis
maupun jebol akibat debit air yang meningkat lantaran curah hujan yang masih
tinggi dilakukan dengan serius oleh pemerintah.(rg)
Social