Mojokerto-(satujurnal.com)
Aksi bhakti lingkungan pemasangan
biopori digelar bareng Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadiien, Kedungkwali, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kota
Mojokerto, Sabtu (25/2/2017).
Tidak kurang dari dupuluh lima orang
dari santri pondok pesantren pimpinan Ustad Abdul Hamid Salim, jemaat GKI yang
dibawah koordinasi Edi, Syafi’i, ketua RW setempat dan beberapa orang pegiat Tupperware
terlibat dalam kegiatan pengeboran biopori di lingkungan pondok pesantren
tersebut.
“Kegiatan bhakti lingkungan ini semata-mata untuk kemanfaatan bagi masyarakat. Karena biopori berfungsi
untuk meresap air agar tidak menggenang yang bisa mengganggu lingkungan serta
berpotensi banjir,” kata Edi.
Sementara, ustadz Abdul Chamid Salim mengatakan,
kegiatan bhakti lingkungan yang digelar bareng lintas iman ini bukan kali
pertama. Beberapa aksi sosial sebelumnya.
“Kegiatan bhakti lingkungan dalam bentuk pemasangan biopori di lingkungan ponpes dan sekitarnya adalah salah
satu bentuk ikhtiyar dalam mengatasi banjir, sehingga genangan bisa lebih cepat terserap dan yang pasti manfaat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Persekutuan
Gereja Jawa Timur, Pendeta Simon Filantropa yang juga terlibat dalam bhakti
lingkungan tersebut menyebut, kerjasama menata lingkungan ini untuk menjalin
kerjasama dan menjaga kerukunan umat beragama.
“Kegiatan bhakti lingungan ini bagian
dari upaya kita bersama untuk berbagi, menjalin
kebersamaan serta persaudaraan antara jemaat gereja dan pondok pesantren, meski
pun kami berbeda keyakinan,” tukasnya.
Meski kegiatan bhakti lingkungan
dikemas secara sederhana, namun yang terpenting, kata tokoh lintas agama tersebut, keguyuban antar umat
beragama di Kota Mojokerto terus terjaga. (one)
Social