Jembatan di desa Kedunglumpang, Kecamatan Mojoagung,
Kabupaten Jombang roboh dan terputus akibat diterjang banjir disertai sampah pohon
dan ranting yang menggunung di tengah sungai, Kamis (2/3/2017) petang.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ambruknya jembatan tersebut.
Tiang penyanggah jembatan sepanjang 30 meter dengan
lebar 4 meter tersebut ambruk.
Meski demikian, akibat robohnya jembatan
ini tiga desa, yakni desa Kedunglumpang, desa Dukuhmojo dan desa Binoro terisolir. Untuk menuju
wilayah kota, warga di tiga desa ini harus berputar dengan jarak tempuh yang
lebih jauh.
Abdullah, kepala desa setempat menuturkan, agar separuh jembatan yang tersisa tidak ikut ambruk, warga langsung
berusaha membersihkan gunungan sampah tersebut.
Serda Margiono, Babinsa desa Kedunglumpang mengatakan, tidak ada warga yang
menduga jembatan ini akan roboh sebelumnya. Sebab selama ini tiang jembatan masih
tampak kokoh dan tidak ada tanda-tanda rusak. “Tapi karena dihantam banjir disertai arus yang
sangat deras dan gunungan sampah, tiang jembatan yang masih kokoh-pun akhirnya
ikut tumbang,” katanya.
Agar tidak terisolir dan aktivitas warga normal kembali, warga setempat bergotong-royong dengan aparat TNI membuat jembatan darurat berbahan bamboo. (rg)
Social