Gus Ipul Rencanakan Teliti Ulang Sumur Warga, Ini Tanggapan PT PRIA - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Gus Ipul Rencanakan Teliti Ulang Sumur Warga, Ini Tanggapan PT PRIA

Mojokerto-(satujurnal.com)
Manajemen PT Putra Restu Ibu Abadi (PRIA) menyatakan kesiapannya untuk dilibatkan dalam rencana Pemprov Jatim melakukan penelitian ulang sumur-sumur air milik warga yang disinyalir tercemar limbah B3, seperti dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.

Namun, perusahaan pengelolah limbah B3 di Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ini memberi sejumlah prasyarat. Penelitian ulang harus dilakukan lembaga, bukan perseorangan, sekaligus juga harus diawasi lembaga pemerintah.

Terkait adanya penelitian ulang, selama memang kegiatan itu diawasi oleh lembaga terkait atau ada penanggungjawabnya kemudian kami harus diperiksa lagi tidak ada masalah,” kata Kristin, Manajer Marketing PT PRIA menjawab pertanyaan wartawan menanggapi rencana program jangka panjang penelitian ulang yang melibatkan tim independen yang dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf usai dialog dengan warga Lakardowo, Jum’at (12/5/2017).

Tapi, lanjutnya, kalau itu dilakukan atas nama perseorangan atau sepihak, kami tidak mau ikut campur, tidak mau terlibat. Karena nanti ketika ada sesuatu kami tidak bertanggungjawab. “Tapi ketika kegiatan ini memang betul-betul disusun diketahui diawasi dan ada yang bertanggungjawab dari lembaga pemerintah kita tidak ada masalah,” tandasnya.

Kristin pun berharap dari kehadiran Gus Ipul ditengah warga Lakardowo akan terjadi titk temu persoalan antara warga dan PT PRIA.


Usai menemui warga, Gus Ipul memang langsung menuju PT PRIA. Dihadapan manajemen perusahaan, ia menegaskan jika  pemerintah khususnya Pemprov Jawa Timur akan mengikuti peraturan yang ada dalam menyikapi dugaan pencemaran limbah B3.

Pemerintah, katanya, akan melakukan pendampingan dan klarifikasi kepada masyarakat bila terjadi kesalahpahaman. Namun jika data-data hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat benar, maka pemerintah juga yang wajib membela. 

“Posisi pemerintah disini sudah jelas sebagai pengayom dan membantu menyelesaikan setiap masalah yang terjadi di masyarakat,” pungkasnya.

Orang nomor dua di Jawa Timur tersebut juga berharap hubungan antara perusahaan dengan warga sekitar bisa harmonis. 

“Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat baik maka pemerintah akan tenang,” pungkas dia.(one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional