Jombang-(satujurnal.com)
Tiga orang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di
Jombang, mengikuti Ujian Nasional di Lembaga Pemasyarakatan setempat. Mereka
diantaranya adalah HAV, siswa salah satu MTsN di Kecamatan Jogoroto serta ADP
dan BB dari MTs di Kecamatan Tembelang.
Mereka merupakan tahanan titipan Kepolisian setempat atas kasus Okerbaya (Obat Keras Berbahaya) yang menjerat ketiganya. Meski sempat molor hingga lebih dari satu jam, namun proses ujian berbasis kertas dan pensil tersebut berjalan lancar.
Kasi Pembinaan Pembinaan Pendidikan dan Kegiatan Kerja Lapas Klas IIB Jombang, Affandi membenarkan molornya waktu pelaksanaan UN di Lapas. Sedianya, ujian dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB. Namun sejak hari pertama Selasa kemarin, ketiga tahanan Polres Jombang ini baru bisa mengerjakan soal ujian mulai jam 10.35 WIB, bahkan lebih.
Bahkan, karena tim pengawas juga berbeda, ketiganya juga nampak mengerjakan soal ujian dengan waktu yang berbeda pula, sesuai kedatangan masing-masing petugas.
"Statusnya semua titipan dari Polres. Sebenarnya bukan keterlambatan cuma surat yang pemeritahuan untuk mengikuti ujian itu kita nggak terima, terimanya di Polres jadi lebih dulu panitia ujian itu langsung ke Polres padahal yang bersangkutan dititipkan kekita, jadi kita menunggu sesuai dengan yang kemarin disepakati jam 10.00 WIB pelaksanaannya", kata Affandi, Rabu (03/05/17).
Sementara, salah satu peserta UN, BB mengaku masih cukup bersemangat mengikuti Ujian Nasional meski terpaksa harus mengerjakan soal-soal didalam Lapas. Selain berharap lulus dengan Nilai bagus, ketiga bocah ini juga mengaku menyesal telah mengenal pil haram jenis dobel L yang berujung pada urusan hukum. BB juga berharap nantinya masih bisa melanjutkan Sekolah lagi kejenjang yang lebij tinggi.
BB bercerita, dia dan rekanya ADP ditangkap Polisi karena kedapatan mebawa puluhan butir pil koplo jenis dobel L. Dia tidak bisa mengelak saat Petugas menemukan barang bukti ditangannya. (tar)
Social