La Nyalla Mahmud Mattaliti |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Ketua
Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattaliti memastikan dirinya untuk
maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
Jatim 2018 mendatang.
“Sebenarnya saya tidak ingin jadi calon gubernur, saya
hanya ingin jadi gubernur,” ujar La Nyalla saat memberi sambutan buka bersama Pemuda
Pancasila dengan anak yatim dan janda miskin di kediaman Sunardi, Kepala Desa
Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jum’at (16/6/2017).
Pria berdarah Bugis yang dikenal sebagai tokoh populer di
Jawa Timur yang hadir di tengah warga Desa Temon mengenakan T-Shirt warna
abu-abu bertuliskan La Nyalla Academia, berpeci dan bersurban tersebut secara
tandas menyatakan, tekad ia maju dalam Pilgub Jatim karena ingin membuktikan
dirinya layak memimpin Jawa Timur sekaligus menepis stigma negatif seorang La
Nyala sebagai preman dan koruptor.
“Ada alasan mengapa saya harus maju dalam Pilgub 2018.
Satu tahun penuh saya di-bully sebagai seorang preman, sebagai seorang
koruptor. Alhamdulillah, berkat kesabaran saya, akhirnya saya divonis bebas
murni. Dan saya akan buktikan, saya mampu memimpin Jawa Timur,” cetus La
Nyalla.
Saya, lanjutnya, juga ingin membersihkan nama saya dan
keluarga saya, bahwa saya bukan seperti yang ditudingkan itu.
Secara lugas ia juga meminta puluhan anak yatim yang
diundangnya untuk mendoakan agar Mahkamah Agung menolak kasasi kejaksaan atas
vonis bebas murni yang diterimanya.
Tahun lalu, La Nyalla terlilit masalah hukum. Ketua Kadin Jatim dua periode ini didakwa menyalahgunakan wewenang dalam
penggunaan dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2011 hingga
2014.
Atas tindakannya itu, La Nyalla dituntut enam tahun
penjara oleh jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Majelis hakim memvonis bebas La Nyalla, terdakwa kasus
dugaan korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur periode 2011-2014. Putusan dibacakan
Ketua Majelis Hakim Sumpeno pada sidang yang digelar, Selasa (27/12/2016).
Namun, awal Januari 2017 lalu, kejaksaan secara resmi
mengajukan kasasi atas vonis bebas terhadap La Nyalla.
Selain itu, La Nyalla menyebut alasan lain hingga harus
maju sebagai calon gubernur.
“Saya
kurang sepakat dengan calon tunggal yang diwacanakan saat ini di Jatim. Maka
jika sampai terjadi calon tunggal, maka saya pastikan akan maju,” cetusnya.
Sementara, soal tiket yang akan mengantarnya sebagai
kontestan Pilgub, ia mengaku akan merapat ke salah satu partai. Hanya saja ia
tidak menyebut partai yang ia maksud.
Ia pun mengaku, untuk kepentingan pencalonan dirinya
sebagai orang nomor satu di Jawa Timur, ia membentuk lembaga yang ia beri label
La Nyalla Academia.
Selain itu, mantan Ketua Umum PSSI tersebut menggerakkan seluruh kader Pemuda Pancasila di daerah mengkampanyekan
nama La Nyalla sebagai cagub Jatim 2018.
“Tapi siapa sosok yang mendampingi saya (calon wakil
gubernur), terus terang belum tahu. Masih dalam penjajakan,” akunya.
Sebelum beranjak ke Desa Temon, La Nyalla bersama belasan
orang yang mengenakan atribut La Nyalla Academia terlebih dahulu melakukan
ziarah ke makam Syech Jumadil Qubro di Desa Sentono, Kecamatan Trowulan. (one)
Social