Santoso Bekti Wibowo, Kader Partai di Bursa Calon Wawalikota PDI Perjuangan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Santoso Bekti Wibowo, Kader Partai di Bursa Calon Wawalikota PDI Perjuangan

Santoso mengembalikan formulir pendaftaran cawawali, Rabu (22/06/2017)
Mojokerto-(satujurnal.com)
Santoso Bekti Wibowo, Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto menyatakan kesiapannya untuk diduetkan dengan siapa pun yang ditetapkan induk partainya dalam running Pilwali Mojokerto 2018 mendatang.

Santoso, sapaan karib politisi yang juga pengusaha dan organisatoris tersebut mengutarakan hal itu kepada awak media usai menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon wakil walikota Mojokerto di kantor DPC PDI Perjuangan, jalan Tropodo H-3, Meri, Rabu (21/6/2017) siang.

“Saya siap digandengkan dengan siapa pun yang direkomendasi DPP,” kata pria kelahiran 1972 ini.  

Kesiapan owner PT Jatim Sinar Sentosa ini tidak sebatas kesiapan mental semata. Namun juga siap secara keseluruhan.

”Siap secara mental, materi dan lainnya,” tandasnya.

Soal keikutsertaannya dalam kontestasi Pilwali Mojokerto 2018, Santoso mengaku lantaran panggilan hati nurani.

“Motivasi saya masuk dalam bursa Pilwali ini karena panggilan hati nurani untuk berkiprah dalam membangun Kota Mojokerto kedepan lebih baik lagi,” aku Santoso.
Selain sebagai kontraktor yang cukup sukses, politisi partai besutan Megawati Soekarno Putri ini juga berkiprah di bidang olahraga, pendidikan dan humaniora.

Di bidang olahraga, Wakil Ketua KONI Kota Mojokerto dan Ketua Umum Askot PSSI Kota Mojokerto ini juga menjadi pembina SSB dan Club GEN B Kota Mojokerto.

Di bidang pendidikan, ia merupakan orang tua asuh Bimbel Primagama. Sedang di bidang kemanusiaan, ia didapuk menjadi anggota Dewan Kehormatan PMI Kota Mojokerto.

“Saya ingin berbuat banyak lagi untuk kemajuan Kota Mojokerto,” ujar Ketua Perhimpunan Mojokerto Service City ini.

Santoso harus menyisihkan empat nama lainnya untuk melenggang di panggung Pilwali Mojokerto 2018 melalui partainya. Ia harus bersaing mendapatkan rekom dengan Ketua DPC, Febriana Meldyawati dan tiga orang PNS, Harlistyati, kepala Bappeko Kota Mojokerto, Indro Tjahjono, Kabid Perdagangan, Disperindag Kota Mojokerto serta Firtian Judiswardarta, PNS Pemprov Jatim.

Sementara untuk bakal calon Walikota, yang mendaftar hanya satu orang, yakni petahana Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus.

Petahana, ujar Santoso lebih lanjut, mungkin mendapatkan prioritas untuk rekom.

“Sedangkan untuk pendamping petahana, ada garis-garis partai yang harus dipatuhi setiap calon,” imbuhnya.

Dikatakan Santoso, PDI Perjuangan dalam Pileg 2014 menjadi partai pemenang dengan suara terbanyak sehingga bisa mengantar sendiri calonnya dalam Pilwali.

“Garis partai, petahana atau walikota yang akan direkomendasi tidak boleh ada niat untuk menggandeng orang diluar PDI Perjuangan. Artinya, kans di internal sendiri lebih besar daripada yang lain,” tandasnya.

Soal pintu bursa Pilwali yang dibuka partainya, hingga masuk tiga orang PNS yang ikut berebut rekom, ujar Santoso karena partainya menjadi partai yang seksi.  

“Partai tampil dengan seksi. Kalau (partai seksi) kan enak. Yang daftar banyak. Cuman kita selaku kader partai punya prioritas. Garis-garis partai, aturan partai, siapa pun yang direkom harus menggandeng dari kader sendiri,” ulangnya, tandas.

Ia pun optimis menjadi satu-satunya calon wakil walikota dari internal partai. “Di internal partai kita punya tugas masing-masing. Ketua (Ketua DPC, Febriana Meldyawati, yang kini menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto) mungkin akan menjabat sebagai Ketua Dewan. Rekomendasinya sudah dikirim ke DPP. Jadi Kader partai (yang mencalonkan diri sebagai bakal calon wakil walikota) mungkin hanya saya sendiri,” tukasnya. (one)




Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional