![]() |
Petahana Walikota, Mas'ud Yunus saat mengambil formulir pendaftaran bakal calon walikota |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kota Mojokerto resmi menutup
pendaftaran calon walikota dan wakil walikota, 10 Juni 2017 tepat pukul 16:00
WIB. Petugas partai di kantor DPC PDI Perjuangan, jalan Tropodo Blok H-3, Kota
Mojokerto menyatakan, sampai dengan penutupan tahapan pengambilan formulir pendaftaran,
tercatat 10 orang yang mengajukan diri sebagai kontenstan Pilwali 2018.
PDI
Perjuangan Kota Mojokerto menjadi partai seksi. Partai yang memenangi Pilwali
Kota Mojokerto 2013 dan menjadi partai pemenang pemilu pileg 2014 dengan menguasai 6
kursi dari 25 kursi di lembaga legislatif setempat ini bahkan menjadi magnet di
Pilwali Mojokerto 2018 mendatang.
Tiket
Pilwali tidak saja direbut kader partai, bahkan fungsionaris partai Gerindra
yang kini duduk di kursi legislatif setempat mencoba peruntungan di bursa
partai berjuluk banteng moncong putih tersebut.
Tiga
PNS, dua dari lingkup Pemkot Mojokerto dan satu dari PNS Pemprov Jatim juga menyatakan berkompetisi di panggung
politik Pilwali melalui partai yang identik dengan warna merah tersebut.
Terlebih,
petahana walikota, Mas’ud Yunus yang bakal berlaga kembali di panggung Pilwali
langsung ketigakalinya dipastikan pecah kongsi dengan Suyitno, pasangannya
dalam Pilwali 2013 lalu yang diusung partai besutan Megawati Soekarno Putri
tersebut.
Nama
Suyitno tidak tercatat dalam daftar 10 nama pengambil formulir pendaftaran
calon kepala daerah yang dibuka partai banteng moncong putih tersebut.
Kabar
yang beredar, Suyitno bakal berpasangan dengan ketua Partai Nasdem Kota
Mojokerto Ika Puspitasari, adik kandung Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha.
Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Febriana Meldyawati mengatakan, masa
pengambilan formulir pendaftaran calon walikota dan wakil walikota Mojokerto
dimulai tanggal 29 Mei sampai dengan 10 Juni 2017. Pengembalian formulir mulai
11 Juni hingga 21 Juni.
“Sampai dengan penutupan masa pengambilan formulir, tercatat 10
nama,” kata Melda, sapaan akrab Febriana Meldyawati.
Ia merupakan satu dari sepuluh nama yang berebut tiket Pilwali
dari partainya sendiri.
Soal beragamnya latarbelakang pendaftar, Melda menyebut hal itu
bagian dari demokrasi yang dibangun partainya. "Pendaftarnya bebas dari
umum ataupun internal partai asal mereka punya kompetensi,” katanya.
Semua dokumen pendaftar akan diverifikasi partai ditingkat
propinsi kemudian dibawah ke DPP PDI Perjuangan untuk penetapan dan rekom
calon kepala daerah.
Sementara
itu, dari 10 nama yang menerobos bursa Pilwali Mojokerto melalui pintu PDI Perjuangan,
dua orang mengambil formulir pendaftaran untuk bakal calon walikota dan delapan
orang di posisi bakal calon wakil walikota.
Dari
delapan orang yang mengambil posisi bakal calon walikota, terdapat dua
perempuan berlatarbelakang politisi dan PNS. Sementara enam orang lainnya berlatarbelakang
politisi, PNS, pengusaha, birokrat, pegawai swasta.
Berikut
nama-nama bakal calon walikota dan wakil walikota Mojokerto 2018 -2023 PDI
Perjuangan
Bakal Calon
Walikota
1. Mas’ud
Yunus, (petahana)
2.
Asmu
Haryoko (pengusaha)
Bakal Calon
Wakil Walikota
1. Febriana
Meldyawati (Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto, Ketua
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Mojokerto)
2.
Harlisltyati
(PNS, Kepala Bappeko Kota Mojokerto)
3.
Mochamad
Harun (Partai Gerindra – Anggota DPRD Kota Mojokerto)
4.
Santoso
Bekti Wibowo (Bendahara DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto)
5.
Indro
Tjahjono (PNS – Disperindag Kota Mojokerto)
6.
Firtian
Judiswandarta (PNS – Pemprov Jawa Timur)
7.
Rendy
Agusta (Pengusaha)
8.
Artian
Yunianto / Yanto Pik (Pegawai Swasta)
(sumber : DPC
PDI Perjuangan Kota Mojokerto)
Social