Mojokerto-(satujurnal.com)
Komandan
Kodim 0815 Mojokerto, Letkol Czi Budi Pamudji menggelar karya bhakti di Masjid
Agung Al Fattah Kota Mojokerto, Jum’at (21/7/2017) pagi.
Sebanyak
60 personel dikerahkan untuk membantu percepatan rehab masjid dengan menyisihkan
dan membersihkan sisa-sisa bongkaran yang masih terserak di serambi dan lantai
dua bangunan masjid.
“Kami
turut membantu untuk percepatan rehab masjid. Dan yang utama, membantu takmir
masjid menyiapkan lahan untuk persiapan shalat Idul Adha,” kata Budi Pamudji.
Dikatakan,
meski respon terhadap keinginan takmir masjid terkait percepatan rehab itu tidak
dalam bentuk bantuan finansial, namun setidaknya bantuan tenaga oleh personel akan
membantu target rehab besar masjid yang sudah dimulai tahun 2015 tersebut.
Tidak
hanya bantuan sesaat, Budi Pamudji memastikan, bantuan personel TNI AD dibawah
komandonya tidak hanya untuk hari ini saja. Namun, akan berlanjut di hari-hari
berikutnya, sepanjang masih dibutuhkan.
Hari
ini ada 60 personel. Besok (Sabtu) 40 personel. Dan mulai Senin mendatang, dan
hari-hari berikutnya paling tidak ada 20 personel dari masing-masing koramil diturunkan.
“Prinsipnya
kami siap sampai kapan pun diperlukan” tukasnya.
Pantauan
SatuJurnal.com, puluhan personel TNI AD itu mulai turun sekitar pukul 7:00 WIB.
Beduk besar yang berada di luar serambi masjid mereka angkat dan geser ke lahan
kosong bagian utara masjid. Sementara sejumlah personel lainnya menurunkan dan
menyisihkan puing-puing bangunan dari lantai dua dan lantai dasar serambi
masjid. Rencananya, bagian bagunan serambi ini akan diratakan dengan tanah,
setidaknya sepekan sebelum Idul Adha.
Keterlibatan
dan peran aktif TNI AD membantu percepatan rehab masjid yang berhadapan dengan
Alun-alun Kota Mojokerto ini diapresiasi Takmir Masjid Al Fattah, Muhammad
Soleh.
“Luar
biasa. Secara pekerjaan, kami sangat terbantu. Ini proyek besar dengan biaya
terbatas. Dengan peran aktif jajaran Makodim 0815, tentunya persiapan untuk
shalat Idul Adha akan semakin lancar,” katanya.
Sementara
itu, terkait progress rehab masjid, Sekretaris Panitia Rehab Masjid Al Fattah,
Choirul Anwar mengatakan sampai saat ini sudah mencapai 40 persen. “Tapi untuk
struktur, sudah mencapai 60 persen,” imbuhnya.
Soal
dana yang sudah terserap untuk rehab masjid, ia menyebut angka dikisaran Rp 20
miliar. “Untuk biaya hingga finalisasi, diperkirakan akan menyerap dana antara
Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar,” tukasnya.
Kendati
masih membutuhkan dana puluhan miliar rupiah lagi untuk merampungkan rehab
masjid sesuai target, Choirul Anwar mengaku optimis bisa teratasi. “Insya Allah
bisa rampung sesuai target. Karena bantuan dari pemerintah dan donatur besar
sekali. Ditunjang dengan partisipasi masyarakat. Jadi ya optimis dan yakin,”
cetus pria yang menjabat Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto tersebut.
Ia
pun menyebut, dana yang sudah masuk untuk rehab masjid diantaranya dari bantuan
dana hibah Pemkot Mojokerto Rp 15 miliar terakumasi dari dua tahun anggaran,
2015 dan 2017, juga bantuan Pemprov Jawa Timur tahun 2016 sebesar Rp 1 miliar
serta donasi berbagai pihak yang tembus ratusan juta rupiah.
“Tahun
2018 panitia akan mengajukan bantuan serupa kepada Pemprov Jawa Timur,” tutup
Choirul Anwar.
Sementara itu, dalam catatan panitia rehab masjid,
Masjid Agung Al Fattah mengalami beberapa kali direhab. Rehab pertama masjid Al Fattah
dilakukan pada 1 Mei 1932 atau lebih dari setengah abad sejak difungsikan
12 April 1878.
Rehab pertama masjid yang digarap Comite Lit atau
panitia pemugaran yang terdiri dari Bupati Kromojoyo Adinegoro memakan waktu
sekitar dua tahun. Peresmian rehab dilakukan M.Ng Reksoamiprojo, Bupati
Mojokerto ke -IV - V pada 7 Oktober 1934.
Pada 11 Oktober 1966, masjid ini diperluas lagi
oleh R Sudibyo, Wali Kota Mojokerto dan diresmikan pada 17 Agustus 1968.
Setahun kemudian, tepatnya 15 Juni 1969 Bupati RA Basuni juga melakukan perluasan.
Setelah hampir 100 tahun berdiri, ternyata masjid
ini tidak memiliki nama. KH Achyat Chalimy pengasuh Ponpes Sabilul Muttaqin
memberi nama masjid ini dengan nama Masjid Jamik Al Fattah.
Di era Walikota Mojokerto, Moh Samiudin, 4 April
1986 Masjid Jamik Al Fattah dipugar lagi. Nama Masjid Jamik Al Fattah pun
kemudian diganti menjadi Masjid Agung Al Fattah. (one)
Social