Wereng Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Wereng Serang Puluhan Hektar Tanaman Padi


Mojokerto-(satujurnal.com)
Serangan hama wereng merusak puluhan hektar tanaman padi di sebagian wilayah Kabupaten Mojokerto. 

Seperti yang dialami para petani di Desa Medali, Kecamatan Puri. Di desa ini dari sekitar 147 hektar tanaman padi, separohnya terserang hama wereng. Rata-rata padi yang diserang hama wereng berumur 2 bulan. Akibatnya, banyak petani yang merugi akibat gagal panen.

Sa'roni (63), salah satu petani Desa Medali, Kecamatan mengatakan, serangan hama wereng yang merusak puluhan hektar tanaman padi itu hanya dalam hitungan jam saja. Tanaman padi yang terserang tidak lama mati dan mengering.

"Dari sekitar 147 hektar tanaman padi disini, sudah sekitar 50 persen tanaman padi yang sudah terserang hama wereng," kata Sa'roni, Jumat (7/7/2017).

Dari luasan areal tanaman padi 147 hektar, tingkat kerusakan berat hingga 75 hektar. 

"Hama wereng menyerang tanaman yang baru berumur sekitar 60 hari (2 bulan), saat tanaman belum mengeluarkan buliran padi. Kalaupun tanaman sudah mulai ada buliran padi, tidak ada isinya dan tidak bisa jadi gabah," ujar Sa'roni.

Akibat serangan hama wereng tersebut, dipastikan para petani gagal panen dan merugi. Sebab biaya bibit dan operasional tidak sebanding dengan hasilnya.

"Untuk biaya bibit dan operasional per hektar bisa sampai Rp 8 juta, kalau tanaman padi dan hasilnya bagus bisa menghasilkan 6 - 6,5 ton gabah, senilai sekitar Rp 18 juta. Tapi kalu sudah diserang hama wereng, hasilnya bisa menurun sampai 2 ton, dan itu tidak bisa menutupi biaya operasional," terang Sa'roni.

Sebenarnya, lanjut dia, para petani sudah berupaya melakukan penanggulangan dengan cara menyemprotkan obat anti hama, namun hasilnya tidak bisa maksimal karena serangan hama wereng terjadi dalam hitungan jam.

"Para petani sudah melakukan penyemprotan, tapi serangan hama wereng sangat cepat. Satu petak tanaman padi seluar 100 meter persegi, bisa mati diserang wereng tidak sampai dua minggu," ungkap Sa'roni.

Para petani, ujar dia, mengeluh karena belum ada upaya dari pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian setempat.

Padahal sudah beberapa kali mengadu ke petugas penyuluh lapangan (PPL) dan staf dinas pertanian namun belum ada tindakan.

"Kami melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan) sudah mengadu ke dinas terkait, tapi sampai sekarang belum ada rindakan dan upaya penanggulangan," tukas dia. (one)



Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional