Masuk Bursa Pilwali, Harlistyati : Siap Mundur Jika Direkom - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Masuk Bursa Pilwali, Harlistyati : Siap Mundur Jika Direkom


Mojokerto-(satujurnal.com)
Ajang memperkenalkan diri di forum 'Konsolidasi Organisasi' DPC PDI Perjuangan Mojokerto
di GOR dan Seni Mojopahit, Minggu (14/8/2017), dimanfaatkan Harlistyati, satu dari lima kandidat wakil walikota partai besutan Megawati Soekarno Putri tersebut untuk meyakinkan ratusan kader dan fungsionaris partai ikhwal keikutsertaannya dalam kontestasi Pilwali 2018.

Perempuan berjilbab yang mengaku sudah bermukim di Mojokerto sejak tahun 1986 kala dirinya menjadi PNS Pemkot Mojokerto mengemukakan beberapa alasan hingga berani mengajukan diri sebagai calon wakil walikota PDI Perjuangan.

"Ayah saya pejuang. Beliau pengagum berat Soekarno. Sebagai putra veteran, saya mewarisi sikap dan prinsip-prinsip  sebagaimana yang dipegang Soekarno. Banyak hal 
yang bisa saya teladani dalam menjalankan tugas sebagai aparatur sipil negara (ASN),"ungkapnya. 

ASN yang saat ini menjabat Kepala Bappeko Kota Mojokerto tersebut mengaku melangkah ke panggung Pilwali lantaran keinginannya untuk mendampingi walikota dalam mengimplementasikan kebijakan daerah.

"Sebagai ASN, saya melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tupoksi. Namun dengan menjadi wakil walikota maka akan ada peran yang bisa saya jalankan terkait seluruh kebijakan walikota," cetus Harlistyati.

Alumni Universitas Airlangga yang sudah bermukim di Mojokerto sejak tahun 1986 kala dirinya menjadi PNS Pemkot Mojokerto ini bahkan menyatakan kesiapannya mundur sebagai PNS jika ia mengantongi rekom DPP PDI Perjuangan sebagai calon Wakil Walikota.

“Masa pengabdian saya sebagai PNS masih empat tahun lagi. Saya siap mundur direkomendasi,” akunya.

Walau pun saya bukan asli orang Mojokerto, sambung Harlis, tapi sudah di Mojokerto puluhan tahun. "Maka saya ingin berperan lebih untuk kemajuan Kota Mojokerto sebagaimana visi misi Walikota menjadikan Kota Mojokerto sebagai Service City yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral, itu dilanjutkan," kata perempuan berjilbab ini. 

Aturan ASN, ujarnya, memang tidak memberi ruang untuk berpolitik. "Namun saya banyak terinspirasi dengan kerja-kerja PDI Perjuangan sebagai partai pelopor yang konsisten membawa aspirasi rakyat," tandasnya. (one)






Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional