Mojokerto-(satujurnal.com)
Polres Mojokerto
Kota berkoordinasi dengan tim labfor Polda Jatim untuk melakukan penyelidikan
dan olah TKP pasca terbakarnya 230 kios eks PKL Alon-alon di kawasan
perdagangan Benteng Pancasila (Benpas) Kota Mojokerto, Jum’at (22/9/2017)
malam.
"Kita akan
datangkan Labfor ke lokasi kebakaran untuk menyelidiki penyebab pasti kebakaran,”
kata Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Puji Hendro Wibowo di lokasi, Sabtu (23/9/2017).
Sejumlah
tindakan, ujar Puji Hendro, dilakukan pihaknya untuk pengamanan di tengah
kejadian. "Kita lokalisir jangan sampai api merembet dan menimbulkan
kerugian lebih banyak lagi,” katanya.
Untuk mengetahui
penyebab kebakaran pihaknya meminta keterangan petugas keamanan dan sejumlah
saksi mata.
Dari informasi
yang diperoleh pihaknya, diduga api pertama kali muncul dari warung makanan
milik Anam yang berada di sisi timur utara blok eks PKL Alon-alon tersebut.
“Kita periksa
semua, termasuk Anam, pemilik warung makan. Karena di warung milik dia itu
diduga asal mula timbulnya api,” katanya.
Dari penyelidikan
dan hasil labfor, sambung Puji Hendro, akan diketahui, dalam peristiwa
kebakaran yang menghanguskan ratusan kios permanen itu ada unsur kesengajaan,
kelalaian atau semata faktor alam.
Seperti
diberitakan, kebakaran hebat terjadi di sentra perdagangan Benpas Kota
Mojokerto, Jum’at (22/9/2017) malam, sekitar pukul 23:00 WIB.
Sebanyak 230 kios
di blok PKL eks Alon-alon ludes dilahap si jago merah. Belum diketahui pasti
penyebab kebakaran yang menghanguskan kios-kios yang bangun Pemkot Mojokerto
tahun 2012 silam itu.
Shocib Azis,
Ketua Paguyuban Padang Bara, paguyuban eks PKL Alon-alon menuturkan, tidak ada
korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun akibat kobaran si jago merah, tidak ada
barang-barang yang bisa diselamatkan. “Kebakaran terjadi setelah semua kios
tutup. Yang tinggal di lokasi hanya petugas jaga saja,” imbuhnya.
Soal asal titik
api, Azis mengaku tidak tahu pasti. “Diduga berasal dari warung milik Pak Anam
yang ada di sisi timur utara, tapi saya tidak bisa memastikan. Karena sampai
sekarang saya belum ketemu petugas jaganya,” sergah dia.
Menurutnya, api
menjalar begitu cepat hingga menghanguskan hampir semua kios permanen yang
terbagi dalam tujuh blok. “Yang tersisa hanya enam kios yang ditempati warga
sekitar,” terang Azis. (one)
Social