Jombang-(satujurnal.com)
Sejumlah Desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, terendam banjir. Banjir terjadi akibat guyuran hujan deras selama hampir sehari yang melanda Kecamatan Wonosalam dan Bareng atau wilayah hulu sungai.
Akibatnya sungai Gunting dan sungai Catak Banteng yang melintas di Mojoagung meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk. Ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 meter lebih, Rabu (20/12).
Salah satu warga Dusun Pekunden, Samsun, mengatakan, air mulai masuk dan menggenangi rumah warga sejak semalam. Rendaman air begitu cepatnya merendam rumah dan meluap, hingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
“Kalau ketinggian air itu sampai 3 meter sampai sekarang, kalau disini 2 meter, 1 meter setengah, seandainya disini itu tidak hujan tetapi diselatan itu hujan, Ngoro dan Wonosalam hujan bisa dipastikan disini itu bisa banjir. Untuk banjir kali ini itu tidak bisa diprediksi karena terlalu cepat, jadi masyarakat disini itu gupuh (bingung)”, kata Samsun.
Warga yang rumahnya terendam cukup parah hanya bisa pasrah dan terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman.
Sejak dini hari tadi, sejumlah petugas dari Kepolisian dan Kodim Jombang serta sejumlah relawanpun turun mengevakuasi penduduk ke tempat pengungsian. Namun, banyak pula penduduk yang enggan meninggalkan kediaman mereka karena khawatir dengan kondisi rumahnya jika ditinggalkan. Mereka hanya berupaya menyelamatkan diri ke rumah penduduk lain yang lebih tinggi dan aman dari luapan dan genangan air.
Warga berharap, Pemerintah segera membuat parapet atau plengsengan sungai dibatas Dusun Pekunden dan Dusun Kebondalem untuk meminimalisir banjir. Sebab, banjir ini merupakan bencana tahunan yang terus melanda Desa mereka, namun belum ada satupun solusi yang dapat membuat warga terhindar dari luapan air sungai Gunting.
Berdasarkan informasi dilapangan, selain di Kecamatan Mojoagung, banjir juga terjadi di sejumlah Desa di Kecamatan Bareng dan Mojowarno. (tar)
Sejumlah Desa di Kecamatan Mojoagung, Jombang, terendam banjir. Banjir terjadi akibat guyuran hujan deras selama hampir sehari yang melanda Kecamatan Wonosalam dan Bareng atau wilayah hulu sungai.
Akibatnya sungai Gunting dan sungai Catak Banteng yang melintas di Mojoagung meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk. Ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 meter lebih, Rabu (20/12).
Salah satu warga Dusun Pekunden, Samsun, mengatakan, air mulai masuk dan menggenangi rumah warga sejak semalam. Rendaman air begitu cepatnya merendam rumah dan meluap, hingga warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
“Kalau ketinggian air itu sampai 3 meter sampai sekarang, kalau disini 2 meter, 1 meter setengah, seandainya disini itu tidak hujan tetapi diselatan itu hujan, Ngoro dan Wonosalam hujan bisa dipastikan disini itu bisa banjir. Untuk banjir kali ini itu tidak bisa diprediksi karena terlalu cepat, jadi masyarakat disini itu gupuh (bingung)”, kata Samsun.
Warga yang rumahnya terendam cukup parah hanya bisa pasrah dan terpaksa mengungsi ketempat yang lebih aman.
Sejak dini hari tadi, sejumlah petugas dari Kepolisian dan Kodim Jombang serta sejumlah relawanpun turun mengevakuasi penduduk ke tempat pengungsian. Namun, banyak pula penduduk yang enggan meninggalkan kediaman mereka karena khawatir dengan kondisi rumahnya jika ditinggalkan. Mereka hanya berupaya menyelamatkan diri ke rumah penduduk lain yang lebih tinggi dan aman dari luapan dan genangan air.
Warga berharap, Pemerintah segera membuat parapet atau plengsengan sungai dibatas Dusun Pekunden dan Dusun Kebondalem untuk meminimalisir banjir. Sebab, banjir ini merupakan bencana tahunan yang terus melanda Desa mereka, namun belum ada satupun solusi yang dapat membuat warga terhindar dari luapan air sungai Gunting.
Berdasarkan informasi dilapangan, selain di Kecamatan Mojoagung, banjir juga terjadi di sejumlah Desa di Kecamatan Bareng dan Mojowarno. (tar)
Social