Berhasil Entas Kemiskinan, Walikota Mojokerto Terima PKH Award - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Berhasil Entas Kemiskinan, Walikota Mojokerto Terima PKH Award


DARI 38 daerah di Jawa Timur, Kota Mojokerto berada di urutan teratas soal pengentasan
kemiskinan. Keberhasilan Walikota Mojokerto menekan angka kemiskinan diantaranya dengan menggelontorkan dana sharing APBD untuk Program Keluarga Harapan (PKH) yang relatif besar.
Upaya  daerah itu pula yang diapresiasi Kementerian Sosial karena dinilai berhasil mengawal Program Keluarga Harapan (PKH).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahkan penghargaan kepada Mas’ud Yunus, Walikota Mojokerto dalam acara Malam Penghargaan “PKH Apreciation Day 2017” bertajuk “Bergerak Maju dan Fokus menjadi Bagian dari Perubahan Besar Menuju Indonesia yang Lebih Baik” di Vasa Hotel Surabaya, Selasa (19/12/2017).

Selain Walikota Mojokerto, Menteri Sosial juga memberikan penghargaan serupa kepada Bupati Halmahera Utara, Bupati Mahakam Ulu, Bupati Seruyan, Bupati Buton Tengah, Bupati Lamandau, Bupati Karimun, Bupati Mamuju Tengah, Bupati Tanjung Pinang dan Bupati Luwu Utara.

Kota Mojokerto diapreasi karena telah terlibat dalam pelaksanaan PKH selama 10 tahun ini pada konsistensinya melakukan upaya pengentasan kemiskinan.
               
Acara Malam Penghargaan “PKH Apreciation Day 2017” mengambil tema “Bergerak Maju dan Fokus menjadi Bagian dari Perubahan Besar Menuju Indonesia yang Lebih Baik”.

Khofifiah Indar Parawansa dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Daerah yang telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di daerahnya. 

"Mereka adalah ujung tombak keberhasilan program PKH. Ini bentuk apresiasi pemerintah atas kinerja dan dedikasi yang telah dilakukan," tuturnya.
               
Sementara itu Kiai Ud mengutarakan, penghargaan ini merupakan keberhasilan banyak pihak utamanya masyarakat Kota Mojokerto.  Penghargaan ini juga adalah bonus kerja keras tim. 

Meski mendapat penghargaan bukan merupakan target utama, namun Walikota selalu mewanti-wanti agar data warga miskin selalu diverifikasi dan divalidasi dengan cepat.

“Sehingga percepatan integrasi data berbagai perlindungan sosial bisa akurat dan kesejahteraan di Kota Mojokerto dapat terus terwujud,” tuturnya.

Kiai Ud juga mengatakan terintegrasikannya data kemiskinan sangat penting agar program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat betul-betul komprehensif, menyeluruh dan tepat sasaran.

“Alhamdulillah menurut data Kementerian Sosial, angka kemiskinan warga Kota Mojokerto menurun satu persen. Kota Mojokerto dengan peringkat  kemiskinan ke-38 dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur, artinya prosentase kemiskinan paling sedikit seluruh Jawa Timur,” sebutnya.

Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) di Kota Mojokerto juga menjadi satu-satunya yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Sosial dan menjadi percontohan Kabupaten/Kota se-Indonesia. BPNT diselenggarakan dengan bekerja sama dengan bank dan menggunakan e-warung yang tersebar di Kota Mojokerto. (one)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional