Mojokerto-(satujurnal.com)
Komoditas sayur mayur di Pasar
Tanjung Anyar Kota Mojokerto terus merangkak naik. Bahkan dalam sepekan
terakhir, terjadi kenaikan harga yang signifikan.
Kondisi ini diungkap sejumlah
pedagang saat berdialog dengan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus yang melakukan
sidak ke pasar tradisional terbesar tersebut, Selasa (12/12/2017).
“Komoditas sayur mayor mengalami
kenaikan. Tapi masih dalam taraf wajar,” ujar Mas’ud Yunus.
Orang nomor satu di Pemkot
Mojokerto yang turun ke pasar bersama unsur Forkompimda ini lebih jauh
mengatakan, cuaca menjadi faktor penyebab kenaikan komoditas sayur mayur.
Diantara jenis sayur mayur yang
naik cukup signifikan, ujar Mas’ud Yunus, yakni kubis, tomat dan sawi. “Kenaikannya
agak siknifikan karena faktor cuaca sehingga pengirimannya tidak lancar seperti
biasanya,” ujarnya.
Sementara untuk harga komoditi
9 bahan pokok, menurutnya, masih relatif stabil. Kendati demikian, diperlukan
operasi pasar agar tidak terjadi gejolak harga, terlebih menghadapi Natal dan
tahun baru.
“Untuk stabilitas harga, kita
sudah mulai menggelar operasi pasar, ada beras, minyak dan guru. Harapan kami
pada Natal dan tahun baru tidak ada lonjakan harga sehingga daya beli
masyarakat tetap bisa dikendalikan terutama 9 bahan pokok," ujarnya.
Sarmini, salah satu pedagang
sayur mayur di Pasar Tanjung Anyar mengatakan, kenaikan bisa lebih dari 50
persen.
"Wortel dari Rp 6 ribu
jadi Rp 10 ribu, sawi dari Rp2.500 sekarang Rp 6.500, cabai besar dari Rp 10
ribu menjadi Rp 25 ribu dan cabai kecil Rp 9 ribu jadi Rp 15 ribu," katanya.
Namun, untuk harga bawang, saat
ini turun. Seperti diungkap Suyati, salah satu pedagang. “Harga bawang merah
malah turun jadi Rp 15.000 dari Rp 18. 000-Rp 20.000. Sedang bawang putih
sekarang Rp 16. 000 dari Rp 20.000. (one)
Social