Mojokerto-(satujurnal.com)
Kenduri layah dan rebutan onde-onde menjadi moment yang
ditunggu-tunggu warga Kota Mojokerto setiap kali peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW digelar.
Seperti yang tampak dalam “Kenduri Maulid Nabi Muhammad
SAW, 5000 Layah”, helatan Pemkot
Mojokerto di lapangan Raden Wijaya, Surodinawan, Kota Mojokerto, Jum’at
(1/12/2017).
Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus dan sejumlah petinggi
Pemkot Mojokerto, unsur Forkompimda dan ribuan warga terlibat makan bareng di
wadah layah, nampan berbahan tanah liat dan rebutan ribuan onde-onde, jajanan
khas Kota Mojokerto yang ditata dalam bentuk gunungan itu.
Prosesi kirab
budaya yang menampilkan pelajar mengenakan pakaian berbagai macam suku di
Indonesia, kesenian reog, barongsai, jaran kepang hingga bantengan mengiringi
rombongan yang membawa gunungan tumpeng onde-onde mengawali hajatan tahunan
Pemkot Mojokerto tersebut.
Ribuan
warga yang terdiri dari perwakilan RT di masing-masing kelurahan, pelajar dan
seluruh organisasi keagamaan di Kota Mojokerto kompak memakai baju batik
rengkik warna oranye dan membawa layah atau cobek berisikan lauk nasi tumpeng.
Sambil melantunkan salawat, ribuan warga hanyut dalam khusuk memaknai
peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Walikota
Mas’ud Yunus dalam sambutan membuka acara menuturkan bahwa kenduri layah
merupakan sarana menunjukkan kecintaan kita kepada rasul.
“Sebagai
sarana siar Islam dan menjalin kebersamaan untuk mewujudkan masyarakat yang
rukun, aman, damai dan sejahtera,” tuturnya.
Pemerintah
Kota Mojokerto dengan menggelar acara ini setiap tahun juga ingin mengangkat
budaya lokal masyarakat. Kearifan lokal bertajuk kenduri maulid ini dapat
dijadikan sebagai agenda pariwisata Kota Mojokerto.
“Dengan
makan bersama, suasana kebersamaan masyarakat akan terjalin saat makan dalam
satu layah. Sehingga masyarakat akan semakin guyub rukun dan memiliki semangat
gotong royong membangun kotanya,” seru Mas’ud.
Usai
acara seremonial, walikota
beserta seluruh masyarakat yang hadir merebut gunungan onde-onde yang merupakan
jajanan khas Kota Mojokerto. Kemudian makan bersama 5000 layah dan diakhiri
atraksi seni budaya. (one)
Social