Ratusan warga kembali harus saling dorong dan berdesak-desakan untuk mendapatkan layanan KTP elektronik atau E-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang, Selasa (6/2/2018)
Warga saling dorong lantaran khawatir tidak kebagian nomor urut yang akan dibagikan petugas.
Saat layanan pembagian nomor urut dibuka, warga langsung merangsek. Aksi saling dorong berebut masuk lebih dahulu tak terhindarkan.
Meski sudah berkali-kali ditertibkan, warga bergeming, tetap berdesak-desakan tanpa mau mengindahkan peringatan petugas.
Kondisi antrian layanan pengurusan E-KTP di Jombang ini bukan kali pertama. Tahun lalu juga terjadi kondisi yang sama.
Sejumlah warga mengeluhkan antrean pengurusan E-KTP dengan kondisi memprihatinkan itu. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Jombang memudahkan pengurusan E-KTP dengan membuka layanan di Desa-desa atau kantor kecamatan.
"Sebaiknya ada layanan mobile di Desa atau setidaknya di kantor kecamatan. Ini agar masyarakat bisa terlayani dengan cepat, efektif dan efisien sehingga tidak terjadi saling berebut layanan," kata Rudiansyah, salah satu warga.
Terhadap kondisi ini, Syarifudin, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Jombang membantah jika disebut layanan E,-KTP dikantornya ricuh.
"Pelayanan E-KTP saat ini sudah lebih baik karena semua warga pasti terlayani, karena tidak ada lagi pemberlakuan pembatasan jumlah layanan setiap harinya," sergah Syarifudin.
Bahkan, lanjut dia, tahun ini.Dispendukcapil Kabupaten Jombang mendapatkan tambahan dari pemerintah pusat 4 unit printer untuk cetak E-KTP.
"Tambahan printer ini tentunya akan lebih mempercepat layanan," tutup Syarifudin. (rg)
Social