Mojokerto-(satujurnal.com)
Program zero siswa bermotor yang digulirkan Pemkot Mojokerto diapresiasi bahkan menjadi salah satu butir catatan dan rekomendasi Dewan setempat menyikapi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota tahun 2017.
"Kita mendorong eksekutif agar konsen terhadap penambangan armada sekolah. Persoalannya, jumlah siswa tiap tahun tambah meningkat. Dengan demikian, pengadaan armada sekolah gratis ini didorong demi tercapainya program zero siswa bermotor, " kata Sulistiyowati, anggota Komisi II yang menjadi jubir DPRD Kota Mojokerto dalam Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka Penyerahan Keputusan DPRD Kota Mojokerto tentang Rekomendasi atas LKPJ Walikota Akhir Tahun Anggaran 2017 yang digelar Senin (2/4/2018).
Program anyar ini, lanjut politisi PKB tersebut. Tentu bagus untuk menekan jumlah laka lantas terutama dilevel ini,
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo menjawab soal penambahan armada angkutan sekolah gratis mengaku sepakat. "Kebutuhan kita 25 armada, dan saat ini masih 19 armada. Artinya masih kurang 6 armada.
Targetnya 2019 kebutuhan tercukupi karena kita sudah mengajukan penambahan ke Kemenhub RI, mudah-mudahan direalisasi," katanya.
Meski demikian, Gaguk tampak meragukan 25 armada sekolah gratis itu nantinya akan menghilangkan siswa yang ke sekolah dengan menggunakan motor. "Apakah itu bisa? Keberadaan armada-armada itu tidak secara langsung bisa mencover seluruh kebutuhan siswa. Sebab kesadaran orang tua dalam rangka bebas siswa bermotor tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan armada yang ada. Tapi boleh saja merekomendasikan itu. Silahkan saja," pungkasnya. (one)
Social