Mojokerto-(satujurnal.com)
Kota Mojokerto menjadi satu-satunya daerah yang menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (USBNK) secara
total di 69 lembaga SD/MI.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun berkepentingan turun langsung
untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan ujian sekolah dasar berbasis
komputer yang sekaligus dijadikan project pilot nasional tersebut.
“Kota Mojokerto menjadi pilot project dan satu-satunya daerah di
Indonesia yang melaksanakan USBNK secara menyeluruh,” kata Dwi Nurani, Analis
Pelaksana Kurikulum Subdit Kurikulum Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, saat bersama Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus yang
tengah melakukan sidak pelaksanaan USBNK di SDN Wates 1,3 dan 4, Kamis
(3/5/2018).
Menurutnya, selain memberikan dukungan, selama empat hari, sejak H-1
USBNK pihaknya sudah turun ke Kota Mojokerto untuk melakukan monitoring. ““Pada
prinsipnya kami menyambut baik upaya dan kerja keras daerah terutama walikota
hingga USBNK terlaksana. Untuk itu kami melakukan onitoring sampai dengan
pelaksaaan ujian selesai. Setelah itu kita lakukan evaluasi,” imbuhnya.
Meski Kota Mojokerto jadi pilot project, namun secara nasional tidak
ada target untuk pelaksanaan USBNK. Karena untuk ujian SD kewenangannya
diserahkan daerah. Jadi Kota Mojokerto untuk stimulus daerah lain,” ujar Rani,
sapaan Dwi Nurani.
Seperti diketahui, USBNK Kota Mojokerto berlangsung selama tiga hari
dimulai 3 Mei hingga 5 Mei 2018 dengan tiga mata pelajaran yakni Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA. Di Kota Mojokerto ada 69 SD/MI dengan jumlah
peserta sebanyak 2.782 siswa. (one)
Social