Mojokerto-(satujurnal.com)
RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
Mojokerto terus berbenah untuk persiapan menjadi rumah sakit pendidikan.
Kelayakan rumah sakit milik Pemkot
Mojokerto menjadi rumah sakit yang berfungsi sebagai pusat riset dan pendidikan ini
dinilai tim akreditasi dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam
kegiatan ‘Visitasi Akreditasi RS Pendidikan, Kamis (20/9/2018).
Tim yang beranggotakan Yuliana, SH,
MH; DR.dr. Ari Utariani, SpAn.KAP dari Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan
Indonesia (ARSPI), Dr.med. Setiawan dr. Asosiasi dari Institusi Pendidikan
Kedokteran (AIPKI) serta Drg. Christiana ENH, M.Kes disambut Sekretaris Daerah
Kota Mojokerto Harlistyati di Ruang Nusantara, Kantor Wali kota Mojokerto.
Ketua Tim Surveyor Akreditasi RS
Pendidikan Ester Marini Lubis menyampaikan, tujuan penetapan RS Pendidikan
adalah untuk menjamin terselenggaranya pelayanan pendidikan dan penelitian yang bermutu, menjamin pelayanan
kesehatan dengan mengutamakan keselamatan pasien dan memberikan perlindungan
dan kepastian hukum.
Penilaian akan meliputi 5 standar
yaitu visi misi dan komitmen di bidang pendidikan, manajemen dan administrasi
pendidikan, Sumber daya Manusia, sarana penunjang pendidikan, perancangan dan
pelaksanaan program pendidikan klinik yg berkualitas.
“Rumah Sakit yang mau menjadi rumah sakit
pendidikan harus ditetapkan terlebih dahulu, ini menjadi PR bagi Kementerian
Kesehatan. Saat ini ada kurang lebih 386
rumah sakit yang menyelenggarakan pendidikan, namun baru 100 yang sudah
ditetapkan,” jelas Ester.
Lebih lanjut Ester menerangkan, RSU Dr
Wahidin adalah rumah sakit satelit untuk RSU Sidoarjo dan RSU Sidoarjo sebagi
rumah sakit utama harus ada koordinasi antara tim koordik dan komkordik dari
masing-masing rumah sakit.
“Koordinasi yang dijalankan terdiri
dari sisi manajemen, staf medis fungsional sehingga institusi pendidkan berjalan dengan baik dan
memenuhi standar,” imbuh Ester.
Sebagai RS pendidikan, kata Ester lebih
jauh, harus mampu menjalankan peran pelayanan yang berkualitas, pendidikan yang
inovatif, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta melakukan
penelitian yang bersifat translational,”kata Ester.
Terkait fungsi RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo sebagai rumah sakit pendidikan, Ester mengingatkan untuk melakukan penelitian.
“Karena banyak rumah sakit pendidikan
yang hanya mengutamakan pendidikan dan pelayanan, tetapi melupakan tentang
penelitian,” tuturnya.
Berdasarkan PP 93 tahun 2015 tentang
RS Pendidikan, bahwa semua rumah sakit yang masih berfungsi sebagai RS
Pendidikan harus ditetapkan. Prasyarat ini ada di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
yang telah menjadi tempat pendidikan kepaniteraan klinik dari FK UWKS sejak
tahun 2011.
Sementara itu Harlistyati
menyampaikan, peran rumah sakit pendidikan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang terjangkau dan
bermutu di semua lapisan masyarakat.
“Sebagaimana visi Kota Mojokerto,
kesehatan dan pendidikan menjadi program utama Pemerintah Kota Mojokerto. Kami
sudah menjalin kerja sama dengan BPJS kesehatan terkait pelayanan kesehatan,
dan Kota Mojokerto sudah mencapai UHC 98% bahkan sebelum dicanangkan oleh
pemerintah pusat,” terang Harlis.
Harlis menyampaikan meskipun Kota
Mojokerto kecil kotanya tetapi tidak boleh kecil semangatnya termasuk
dokter-dokter yang ada di Rumah Sakit.
“Dengan adanya penilaian seperti ini
diharapkan bisa menjadi pemacu semangat untuk RSU Kota Mojokerto untuk meningkatkan
mutu pelayanan kepada masyarakat, menjamin keselamatan, sehingga tingkat
kepuasan masyarakat terhadap RSUD juga semakin meningkat, sebagaimana tekad
pemerintah Kota Mojokerto untuk memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat, serta demi mewujudkan visi Kota Mojokerto sebagai service city yang
maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan
visitasi, Wakil Direktur Perencanaan dan Pendidikan RSUD Kabupaten Sidoarjo, Dewan Pengawas RSU
Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto,
Ketua komdik RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, dokter dan pejabat struktural RSU Dr
Wahidin Sudiro Husodo. (one)
Social