Mojokerto-(satujurnal.com)
Proyek revitalisasi jalan Letkol
Sumardjo Kota Mojokerto yang sudah berlangsung satu bulan terakhir berujung protes
warga. Empat titik main hole atau bak kontrol sudetan saluran avur tepat ditengah
jalan tidak saja mengganggu, namun juga berpontensi mencelakakan pengguna
jalan. Lantaran tak ada tindakan dari instansi terkait, warga setempat pun
terpaksa menancapkan beragam tanaman dan bak sampah diempat titik bak kontrol
tersebut.
Tindakan warga dan aktivis lalu lintas
ini diambil sejak keberadaan bak kontrol yang dalam tersebut kerap memicu
kecelakaan lalu lintas.
"Sudah empat warga saya jadi
korban (laka lantas, red). Gara-garanya bak itu terlalu dalam sejak jalan
tersebut ditinggikan, " papar Wuliyono, seorang ketua RW di lingkungan
Kelurahan Suratan, Kecamatan Magersari, Senin (12/11/2018).
Keberadaan bak kontrol yang
berada ditengah jalan tersebut, ujar Wuliyono, menimbulkan bahaya terutama bagi
pengendara roda dua.
"Karena lokasinya yang berada
ditengah jalan bak kontrol itu membahayakan. Sebelumnya pun, bak tersebut banyak
yang jebol karena tak kuat menahan beban kendaraan bertonase berat. Apalagi
sekarang aspalnya telah ditinggikan,” ungkapnya.
Obyek rawan itu pun, kata Wuliyono, oleh
warga ditandai dengan ditumpuki berbagai tanaman termasuk bekas bak sampah.
"Dikasih warga dan aktivitas lalu
lintas tanaman. Biar nggak makan korban lagi, " tandasnya.
Wuliyono menuturkan tak hanya
membahayakan, bak kontrol tersebut membuat jalan raya tersebut krodit.
"Kalau ada acara di daerah
sekitar mengingat ditempat itu ada gereja dan kantor BPPKA maka jalan tersebut
sudah dapat dipastikan krodit. Ini yang terjadi, "keluhnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mojokerto, Mashudi mengemukakan jika pihaknya
telah menegur rekanan terkait kejadian ini.
"Kami sudah menegur rekanan agar
menyelesaikan persoalan ini, dan kami berharap segera ditindak lanjuti. Itu
perlu dievaluasi metode pengerjaannya, tidak bisa seperti itu, " kata
Mashudi kesal.
Menurut Mashudi, rekanan berdalih
menunggu plat beton baru.
"Pihak rekanan mengatakan kalau
menunggu plat beton baru. Lah untuk itu,
butuh menunggu umur beton kuat yakni 2 minggu. Sementara saat ini
rekanan berjanji membuatkan gril besi sampai menunggu beton kuat terus dipasang
tutup. Kini masih dalam masa pengerjaan," tambahnya.
Sementara itu dilapangan, tanaman dan
bak sampah masih menjadi alternatif untuk menandai black spot tersebut. Sejak
ditinggikan, timbul cekungan sedalam sekitar 10 cm diarea bak kontrol sehingga
membahayakan pengendara jalan. Praktis pemandangan ini menimbulkan kesan kumuh.
Dan sayangnya lagi, media kesulitan
menemukan informasi papan proyek jalan ini. Sehingga pihak rekanan tidak dapat
dikonfirmasi. (one)
Social